9 Kasus Baru Covid-19 di Kuningan, Bupati Acep: Jujur, Lemas Saya 

corona-kuningan
EKSPOS COVID-19: Bupati H Acep Purnama bersama jajaran Gugus Tugas Penanganan Covid-19, memberikan keterangan pers terkait munculnya 9 kasus baru positif Covid-19, Selasa (30/6). FOTO : MUMUH MUHYIDDIN/RADAR KUNINGAN
0 Komentar

KUNINGAN – Nol kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan tidak bertahan lama. Swab test masal tahap pertama terhadap 360 orang ternyata hasilnya sembilan orang dinyatakan positif Covid-19. Data tersebut diungkapkan langsung Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH saat menggelar konferensi pers di Sekretariat Crisis Center, Lantai 2 Pendopo Kuningan, Selasa siang (30/6).
Padahal, rencananya Kuningan akan menyambut new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menuju zona hijau. Mengingat sejak sepekan lalu di sudah tidak ada lagi kasus positif. Dikatakan bupati, sesuai rencana agenda pemda, setelah berakhirnya PSBB Jabar 26 Juni 2020, Pemkab Kuningan akan mengeluarkan kebijakan baru. Termasuk terkait dengan menuju new normal atau AKB.
Sebelum digelar rapat Senin malam (29/6), Pemkab Kuningan sudah menggambarkan Kuningan menuju bahagia, menyongsong new normal. Bahkan rapat itu untuk menentukan kebijakan. “Namun ada berita mengejutkan (Senin malam), di mana swab test masal atas instruksi gubernur, hasilnya kurang menggembirakan. Dari 360 spesimen tahap pertama, ada sembilan positif,” kata bupati.
Namun, lanjut Acep, tidak perlu panik. “Mereka masih sehat, tapi sesuai dengan protokol kesehatan. Semua tahapan harus kita lalui. Kita akan mengganti PSBB dengan menerapkan PSBM atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro yang akan difokuskan pada locus (tempat) tertentu sesuai wilayah yang terpapar,” sambung Acep yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kunigan.
Acep selalu mengingatkan kepada para petugas untuk menjaga transparansi sebagaimana yang diminta berbagai pihak. Termasuk transparansi terkait penanganan Covid-19 yang sudah berjalan selama empat bulan ini.
“Lebih baik transparan. Kami tidak mau menanggung akibat kebohongan, akibat kesalahan fatal. Saya sebagai bupati dan semuanya harus memberikan yang terbaik. Upaya maksimal telah dilakukan, hasilnya kehendak Yang Kuasa. Penanganan ini sudah 4 bulan,” ujarnya didampingi Forkopimda, ketua IDI, kepala dinkes, direktur RSUD 45 dan RSUD Linggajati, serta jajaran gugus tugas lainnya.
Ia masih teringat sepulang umrah awal Maret lalu, langsung menggelar rapat khusus dan membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kuningan yang hingga saat ini belum dibubarkan. Terlebih kasus positif Covid-19 kembali muncul di Kuningan.

0 Komentar