Benteng Bobrok

Benteng Bobrok
KECEWA: Ekspresi Cristiano Ronaldo usai kalah oleh Udinese. --FOTO: JUVE.COM
0 Komentar

2 Udinese vs Juventus 1
UDINE – Juventus belum bisa mengunci scudetto pada pekan ke-35 Serie A. Bobroknya kinerja benteng pertahanan mereka, membuat Udinese menggagalkan pesta juara Si Nyonya Tua, sebutan Juventus.
Sempat memimpin 1-0 di menit ke-42 lewat tendangan jarak jauh Matthijs de Ligt, Juventus harus mengakui keunggulan tuan rumah di Dacia Arena setelah mereka jebol dua kali di paruh kedua. Dua gol itu lahir akibat keroposnya sektor bek kiri Bianconeri, sebutan lain Juventus.
Ilija Nestorovski menjebol gawang Juventus di menit ke-52 untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Nestorovski yang tak terkawal, menaklukkan Wojciech Szczesny lewat diving header memanfaatkan umpan silang Ken Sema.
Seko Fofana kemudian membalikkan keadaan sekaligus memastikan Udinese menang 2-1 lewat golnya di menit ke-2 injury time. Mendapat bola dari Rodrigo Becao di garis tengah, Fofana mengecoh dua bek Juventus sebelum melepaskan tembakan kaki kiri yang tidak bisa dibendung Szczesny.
Fofana adalah penjebol ke-38 gawang Juventus musim ini. Dan itu mempertegas bagaimana buruknya pertahanan skuad asuhan Maurizio Sarri musim ini. Sejak musim 2011/2012, kebobolan 38 gol menjadi catatan terburuk mereka.
Musim lalu, gawang Juventus hanya jebol 30 kali dalam 38 pertandingan sepanjang musim. Sementara tujuh musim sebelumnya, kebobolan terbanyak Si Nyonya Tua hanya 27 kali. Itu terjadi pada musim 2016/2017.
Keroposnya benteng pertahanan Juventus memang tampak jelas belakangan ini. Seperti diketahui, mereka kebobolan 13 gol dalam lima pertandingan terakhir. Situasi ini mungkin tidak akan terlalu merisaukan dalam perburuan scudetto. Namun, ini peringatan keras jelang Liga Champions.
Jika tidak segera melakukan perbaikan, Juventus bisa jadi akan kembali kehilangan kesempatan menjadi kampiun kompetisi elit antarklub Eropa itu. Sebab, kualitas lawan dan penyerang yang mesti mereka hadapi tentu jauh lebih berbahaya.
Sarri dalam wawancara pasca pertandingan menyebut, absennya kapten tim, Giorgio Chiellini menjadi alasan utama bobroknya pertahanan mereka. “Giorgio Chiellini praktis keluar sepanjang musim dan orang-orang tidak menyadari betapa pengalaman dan karakternya hilang. Leonardo Bonucci juga diskors,” kata Sarri kepada Sky Sport Italia.

0 Komentar