Bupati Kuningan Salat Id Berjamaah di Masjid Syiarul Islam

Bupati Kuningan Salat Id Berjamaah di Masjid Syiarul Islam
TETAP JAGA JARAK: Bupati Kuningan Acep Purnama (tengah) mrngikuti Salat Id di Masjid Syiarul Islam Kuningan, Munggu (24/5). Salat Id dilakukan dengan penerapan protokol prncegahan Covid-19. FOTO: Agus Panther/ RADAR KUNINGAN
0 Komentar

KUNINGAN – Bupati H Acep Purnama SH MH melaksanakan Salat Id berjamaah di Masjid Agung Syiarul Islam, Kuningan, Minggu (24/5) pagi. Bupati tak sendiri, hadir mendampingi Kabag Hukum dan Kabag Prokompim Setda Kuningan melaksanakan salat Id menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H.
Salat Idul Fitri kali ini dilaksanakan dalam nuansa berbeda. Karena dilakukan dengan mengacu pada protokol kesehatan khusus di masa pandemi Covid-19 seperti menggunakan masker, hand sanitizer, menjaga jarak antar jamaah salat hingga membawa sajadah masing-masing dan kantong plastik untuk membungkus alas kaki agar dibawa sendiri para jamaah.
https://youtu.be/xghM-l-6Xec
“Kita menyadari dan merasakan bahwa ramadan kali ini sangatlah berbeda dari ramadan tahun-tahun sebelumnya. Ramadan dan ibadah kita tahun ini dilaksanakan ditengah pandemi Covid-19 dengan segala keprihatinan dan keterbatasan, sehingga menjadi tantangan dan ujian tersendiri bagi kita untuk senantiasa bersabar dan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT,” kata Bupati Acep saat memberikan sambutan.
Menurutnya, semua umat muslim sangat merindukan masjid-masjid berfungsi kembali untuk salat fardu berjamaah dan Salat Jumat.
“Kita rindu berkumpul dengan para tetangga untuk kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, kita juga sudah sangat rindu bercengkerama dan bersalam-salaman dengan keluarga serta para sahabat. Namun rupanya kita harus masih bersabar sedikit lagi untuk bisa menunaikan kerinduan-kerinduan tersebut, saat ini kondisinya masih belum aman dan memungkinkan kita melakukan aktivitas secara leluasa,” terangnya.
https://youtu.be/zY03htY2mNM
Dia menilai, bahwa kondisi saat ini masih cukup berbahaya akan penyebaran Covid-19. Bahkan pemerintah pusat dan daerah telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 baik yang bersifat medik, teknik maupun rekayasa sosial.
“Pemerintah pusat dan daerah tidak bisa bekerja sendiri untuk dapat mengendalikan sebaran wabah ini, sangat diperlukan peran serta masyarakat secara aktif dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Yakni dengan cara mematuhi kebijakan dan aturan yang ditetapkan,” tandasnya.
Diakui, kebijakan dan aturan yang harus dilakukan secara ekonomi dan kemasyarakatan sebenarnya tidak menguntungkan. Akan tetapi hal itu adalah pilihan yang paling rasional untuk dilakukan, sebab kesehatan dan kehidupan jauh lebih penting dari pertumbuhan ekonomi.

0 Komentar