Diguyur Miliaran Rupiah, DPRD Tagih PCR RSD Gunung Jati Segera Beroperasi

tes-pcr-rsdgj
Rapat dengar pendapat DPRD dengan RSDGJ terkait kesiapan tes PCR. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) mendapatkan gelontoran dana miliaran rupiah untuk menambah kelengkapan alat polymerase chain reaction (PCR).
Perangkat pengujian sampel swab dengan tingkat akurasi paling tinggi itu, hingga kini belum dapat beroperasi. Padahal, RSDGJ sudah mendapatkan anggaran hingga Rp5,8 miliar untuk pembelian alat dan reagent.
Wakil Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Cirebon, dr Doddy Ariyanto mendesak penggunaan PCR untuk melakukan tes masal. Apalagi dengan ketersediaan reagent yang seharusnya mencukupi untuk sampel masyarakat Kota Cirebon.
“Saya mendesak walikota selaku ketua gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kota Cirebon untuk bisa mengambil diskresi,” ujar Doddy, dalam rapat dengar pendapat dengan manajemen RSDGJ.
Dalam pemaparan kepada DPRD, RSDGJ menyatakan alat sudah ada, fasilitas penunjang dan laboratorium juga sumber daya manusia sudah siap. Namun, terkendala visitasi dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa barat.
“Kalau bisa tes saja, ini perlu diskresi tanpa harus nunggu-nunggu visitasi. Semakin cepat ini beroperasi maka deteksi dini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat akan semakin tertunda lagi,” ungkapnya.
Anggota Pansus Covid-19 DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno SH menyayangkan lambannya Kota Cirebon melakukan tes swab masal. Bahkan dia iri melihat kabupaten tetangga yang sudah melakukan pengujian masal di pasar, dan tempat umum lainnya.
Padahal, anggaran yang digelontorkan dari hasil refocusing APBD Kota Cirebon maupun bangub dan DAK dari pusat itu, sejatinya harus dimanfaatkan maksimal dan dalam proses yang sesingkat-singkatnya untuk penanganan covid-19 di Kota Cirebon. Termasuk tes swab masal yang diuji melalui alat PCR seharga Rp5,8 miliar tersebut.
Direktur RSDGJ, dr Ismail Jamaludin SpOT mengaku usulan visitasi pengecekan laboratorium untuk dipakai tes PCR tersebut sudah dikirim suratnya ke Lankesda Jabar dan Dinkes provinsi Selasa (26/5/2020).
Namun tim Labkesda Provinsi Jawa Barat belum bisa berkunjung dalam waktu dekat ini karena masih dalam kondisi baru masuk kerja setelah suasana lebaran.
Menurutnya, secara teknis laboratorium yang akan digunakan untuk pengoperasian alat PCR tersebut sudah tidak ada kendala. Hanya saja diperlukan visitasi agar fasilitas pengujian sampel swab tersebut mendapat pengakuan dan legitimasi dari otoritas kesehatan tingkat pusat.

0 Komentar