SUMBER – Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg akhirnya angkat bicara terkait tidak adanya anggaran pemeliharaan taman makam pahlawan (TMP) Cakrabuana. Menurutnya, dinas terkait tidak boleh diam jika mendapat situasi demikian, dan harus mengajukan anggaran untuk pemeliharaan TMP.
Hal tersebut disampaikan Imron ketika ditanya terkait tidak adanya anggaran di Dinas Sosial Kabupaten Cirebon untuk pemeliharaan TMP Cakrabuana. “Kalau tidak ada anggaran, dinasnya harus minta. Jangan diam. TMP harus dirawat dan dipelihara karena itu aset penting,” ujar Imron kemarin.
Imron ingin, TMP di Kabupaten Cirebon bisa menjadi salah satu wahana edukasi untuk generasi muda agar ingat dan tahu perjuangan para pahlawan. Sehingga, meski sudah meninggal dunia, kisah dan semangat para pahlawan ini tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi para generasi penerus.
Sementara itu, kondisi TMP pada 12 Agustus 2020 lalu, terlihat kurang terawat. Ilalang dan semak-semak tumbuh subur. Bahkan, di kanan dan kiri jalan masuk setelah gerbang TMP, banyak semak dan ilalang tumbuh.
Begitu juga kondisi di area utama atau lokasi makam para pahlawan. Rumput tumbuh tinggi, subur, menutup sebagian makam yang akhirnya kurang enak dilihat.
Kondisi tersebut rupanya bukan tanpa alasan. Hal itu terjadi karena sejak awal pembangunan dan diresmikan, tidak ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk pemeliharan. Baik yang sifatnya rutin atau dadakan.
Hal tersebut disampaikan Kasi Pengembangan Sosial, Evi Alfiyah, saat ditemui di TMP Cakrabuana kemarin. Menurut dia, tidak ada anggaran atau alokasi khusus untuk pemeliharaan TMP tersebut.
“Kalau kendala iya, ada, yaitu tidak ada alokasi atau anggaran khusus untuk pemeliharan. Ini terjadi sejak awal, dari mulai tahun 2016,” ujarnya.
Sebenarnya, ada tiga instansi yang menangani TMP Cakrabuana. Yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan dan Dinas Sosial. DLH dan dishub, sambung Evi, untuk mendukung sarana dan prasarana di TMP. Sementara untuk pemeliharaan tidak ada alokasi anggaran di dinsos.
“Kalau untuk peningkatan sarana dan prasarana sendiri, sudah melekat di dinas masing-masing. Sementara untuk pemeliharaan sendiri, tidak ada. Dinsos tidak diberikan anggaran untuk pemeliharaan, mesin potong rumput pun kita tidak punya,” jelasnya.
“Dinasnya Jangan Diam!”
