Dokter Jack Ungkap Solusi Unik Melawan Virus Corona

calhaj-tertua-kota-cirebon-gagal-berangkat-haji
Sukena, calhaj tertua asal Kota Cirebon yang gagal berangkat Haji. Foto: Khoirul Anwarudin/Radar Cirebon
0 Komentar

Direktur RSUD Kota Mataram, NTB, dr Lalu Herman Mahaputra alias Dokter Jack, punya pandangan yang mungkin sedikit berbeda tentang pandemi virus corona. Ia mengatakan sejumlah aktivitas publik seharusnya tetap dibuka seperti biasa.

DOKTER Jack mengatakan ketika virus corona belum ada obatnya, pembatasan-pembatasan aktivitas saat ini telah membuat rasa khawatir berlebihan. Ekonomi lumpuh, tempat ibadah dan hiburan ditutup. Warga tertekan. Stres. “Mungkin saya agak nyeleneh. Saya mengingatkan ke masyarakat, kita terlalu cemas dan ketakutan berkepanjangan,” ujarnya seperti dilansir Lombok Post, baru-baru ini.
Dokter Jack menegaskan, virus corona sampai saat ini belum ada obatnya. Ia mengatakan virus corona ini sama seperti flu syndrome. Sehingga yang dibutuhkan adalah imunitas. “Pemerintah jangan terlalu melarang orang, tetapi protokol (Covid-19) itu tetap jalan. Mal buka, masjid buka,” tegasnya. “Bukan vaksin obatnya, tetapi imunitas. Imun itu bisa diperoleh dengan euforia (bahagia),” lanjutnya.
Dokter Jack menyampaikan hal ini berkaca dari pengalamannya melakukan penanganan Covid-19 di Mataram. Pola penanganan saat ini tak sepenuhnya berjalan. Menurutnya dalam kondisi saat ini semua orang di NTB, bahkan Indonesia, menurutnya bisa terpapar corona. Berlindung di rumah tidak menjamin seseorang tak akan terpapar.
Namun, ketika orang terpapar, maka akan muncul imunitas. Sama seperti flu biasa, menurutnya, obatnya adalah istirahat dan tambaham vitamin. Hanya saja memang warga yang memiliki penyakit penyerta rentan terpapar disarankan lebih banyak di rumah.
Ia mengatakan, selama ini warga yang meninggal akibat virus corona punya penyakit sertaan. Diabetes, hipertensi, TBC, pneumonia, kanker dan yang lainnya.
Dokter Jack memastikan, warga yang punya penyakit sertaan itu, saat di-swab, maka hasilnya positif (Covid-19).
“Inilah yang menjadi perdebatan. Jangan semua yang meninggal disebut karena Covid-19. Ini referensi dari luar juga, bukan hanya di Indonesia. Namun, tetap terapkan protokoler dan orang yang rentan diminta jangan terlalu banyak keluar rumah,” ujarnya.
Jika kemudian ada tenaga kesehatan yang positif, itu menurutnya juga wajar. Karena mereka berjibaku dengan Covid-19 selama beberapa bulan terakhir. Dokter Jack juga menjelaskan semua orang bisa berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Maka solusinya adalah meningkatkan imun.

0 Komentar