Hasil Tracing Kluster Medan, Dokter Anak RSUD Cideres Positif

Hasil Tracing Kluster Medan, Dokter Anak RSUD Cideres Positif
MASIH DITUTUP: Ruang perawatan anak di RSUD Cideres sementara ditutup pasca adanya satu orang dokter anak terkonfirmasi positif Covid-19. ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres menggelar swab masal pasca adanya satu orang dokter anak terkonfirmasi positif Covid-19. Yang bersangkutan dipastikan terpapar virus corona setelah menjalani pemeriksaan tes swab belum lama ini.
Direktur RSUD Cideres, dr H Asep Suandi M Epid menyebutkan dokter tersebut menjalani tes swab, setelah tracking dari pasien kluster Medan yang terlebih dahulu terpapar. Meski demikian yang bersangkutan sedang menjalani masa isolasi mandiri.
“Meski dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 yang bersangkutan tidak mengalami gejala seperti pasien positif Covid-19 lainnya. Sekarang kondisinya juga dalam keadaan baik-baik saja,” ujar dr Asep, Senin (10/8).
Ia mengungkapkan, pihaknya telah menutup pelayanan Poliklinik Anak sejak beberapa hari kemarin. Pelayanan dibuka ketika hasil tes swab terhadap pegawai di poliklinik tersebut keluar atau setelah dokter lainnya dinyatakan negatif hasil tes swab.
“Pelayanan hari ini telah dibuka kembali. Tetapi untuk pelayanan perawatan anak hingga saat ini masih kita tertutup. Karena, masih menunggu hasil Swab yang telah dilakukan terhadap 40 pegawai lainnya,” imbuhnya.
Selain ruang perawatan anak masih ditutup, 40 pegawai tersebut juga saat ini tengah menjalani masa isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Terkait jumlah kasus Covid-19 di kabupaten Majalengka yang sudah mencapai 35 kasus hingga Senin (10/8), 23 di antaranya masih dalam perawatan.
Ia menambahkan, pihaknya siap jika memang pasien positif Covid-19 terus bertambah. Di RSUD Cideres sendiri saat ini sudah ada 9 pasien yang mengisi ruang isolasi khusus penanganan Covid-19.
“Sekarang yang masih menjalani perawatan seluruhnya sudah tidak ada gejala. Jika memang terus bertambah, kami siap menerima,” tambahnya.
Asep menilai dilihat dari indikasi perawatan,9 pasien tersebut seharusnya belum perlu mendapatkan hal itu. Lantaran, mereka dalam kondisi baik dan terus membaik. Para pasien tersebut tidak harus dirawat, apalagi dalam peraturan baru, pasien yang mengalami gejala ringan dan sedang tidak perlu dirawat atau bisa dirawat di ruang perawatan puskesmas.
Namun demikian jika memang diperlukan perawatan terhadap pasien-pasien yang baru dan melebihi kapasitas, pihaknya siap menampung. Terlebih pihaknya ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 sehingga berupaya untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh pasien.

0 Komentar