Menjadi Ayah

0 Komentar

HATI-hatilah
menjadi ayah. Anak Anda yang masih kecil pasti memperhatikan Anda. Diam-diam.
Lalu merekam semua itu dalam kesadaran kecilnya. Lantas tumbuh menjadi obsesi:
ingin seperti ayah!

Apa pun pekerjaan sang
Ayah, si anak punya keinginan mengikuti sang ayah. Termasuk Rizal Abdi. Yang
ayahnya bekerja di bengkel mobil. Pekerja bengkel. “Cita-cita tertinggi saya
harus bisa seperti ayah: bekerja di bengkel,” ujar Rizal.

Apalagi ketika ayahnya
naik pangkat menjadi kepala bengkel. Rasanya jabatan ayahnya itulah yang
tertinggi di dunia. Di dalam hatinya terpatri seperti tidak ada jabatan yang
lebih hebat dari kepala bengkel. Maka Rizal pun sekolah di STM-Pembangunan.
Yang saat ia kelas 3 berubah menjadi SMK.

Baca Juga:Maia Estianty Heran Covid-19 Dianggap RemehCinta Penelope Diboyong Suami ke Turki

Cita-citanya menjadi orang
bengkel seperti di depan mata ketika Rizal diterima magang di bengkel Toyota di
Surabaya. Yakni saat ia di kelas 2 STM jurusan mesin. Keseriusan bapaknya
bekerja di bengkel membuat Rizal bekerja keras seperti bukan sedang magang. Begitu
pula saat magang lagi untuk yang kedua, di kelas 3.

Rizal pun menjadi anak
magang favorit di bengkel itu. Maka begitu lulus SMK Rizal langsung diterima
untuk bekerja di situ. Tapi Rizal harus kuliah dulu. Semula ingin ia rangkap.
Siang bekerja di bengkel Toyota. Malamnya kuliah di Fakultas Teknik ITATS
Surabaya.

Tapi, pulang kuliah malam
itu Rizal dirampok di jalan sepi. Dekat jembatan Nginden. Sepeda motornya
dipepet dua sepeda motor. Rizal dibacok dari kanan. Untung kena spion. Dan
sedikit tangan kanannya. Berdarah. Sepeda motor yang membacok jatuh. Rizal
balik arah. Dikejar. Tapi segera sampai di pompa bensin. Rizal masuk ke situ
dan menjatuhkan diri: lemas.

Sejak itu Rizal kuliah siang.
Berhentilah dari bengkel Toyota. Begitu tamat ITATS Rizal diterima di bengkel
Honda. Cita-cita Rizal pun tercapai: kerja di bengkel. Itulah cita-cita tahap
I. Ternyata ia mampu menjadi seperti ayahnya. Yang ia belum mampu adalah
menjadi kepala bengkel. Itulah cita-cita Rizal berikutnya.

Mungkin perlu waktu
panjang. Ia melihat terlalu banyak orang yang lebih senior di bengkel itu. Tapi

0 Komentar