Optimalkan Lahan Produktif

Optimalkan Lahan Produktif
LAHAN PRODUKTIF: Komisi II DPRD Kuningan mendorong pemanfaatan lahan 25 hektare di Desa Randobawa Girang, Kecamatan Mandiranan agar lebih produktif. FOTO: HUMAS DPRD KUNINGAN
0 Komentar

KUNINGAN – Komisi II DPRD Kuningan mendorong pemanfaatan lahan 25 hektare di Desa Randobawa Girang, Kecamatan Mandiranan agar lebih produktif. Dukungan ini diberikan usai kunjungan lapangan para anggota dewan di Leweung Talun Randobawa Girang bersama warga setempat.
Cukup banyak aspirasi yang diserap para wakil rakyat usai berdiskusi bersama warga, khususnya pemerintah Desa Randobawa Girang. Sebab pemerintahan desa kini tengah berupaya untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan seluas 25 hektare.
Ketua Komisi II DPRD Kuningan Julkarnaen didampingi anggota H Udin Kusnedi mengatakan, kunjungan lapangan ke daerah Randobawa Girang sebagai bentuk penyerapan aspirasi masyarakat khususnya para petani. Sebab, terdapat lahan seluas 25 hektare yang belum optimal dimanfaatkan untuk pertanian. Pihaknya melihat potensi besar di desa ini jika lahan tersebut dimanfaatkan maksimal untuk pertanian.
H Udin yang akrab dipanggil Jiud itu mendukung sepenuhnya upaya Pemdes Randobawa Girang dan masyarakatnya dalam upaya memaksimalkan lahan produktif tersebut. “Kedatangan kita ke sana untuk melihat kegiatan pemerintah desa setempat dalam pemanfaatan lahan. Jadi pemdes di sana menggandeng karang taruna dan Bumdes untuk mengolah lahan seluas 25 hektare agar lebih produktif,” terangnya, kemarin.
Pihaknya sangat mendukung upaya pemerintah desa untuk memanfaatkan lahan kosong agar lebih produktif. Tentunya dengan melakukan penghijauan melalui penanaman tanaman pangan khususnya pertanian. “Saat ini baru sekitar 1,5 hektare lahan yang dimanfaatkan, warga baru menanam beragam jenis buah-buahan. Mungkin ke depan bisa dimaksimalkan dengan jenis tanaman lain seperti sayuran dengan cara tumpang sari,” saran Jiud, yang juga Ketua DPD PAN Kuningan.
Dia menyarankan, jika pola tanam dilakukan dengan cara tumpang sari, maka hasil panen yang didapat akan lebih beragam. Tentu selain mendapat penghasilan tambahan, komitmen memperkuat ketahanan pangan akan terwujud. “Saya kira untuk memperkuat ketahanan pangan, semuanya harus berpartisipasi aktif dalam bercocok tanam. Apakah akan menanam jenis sayuran maupun tanaman pangan yang lain,” katanya.
Walaupun baru 1,5 hektare yang dimanfaatkan, pihaknya cukup tertarik untuk mendorong warga agar memaksimalkan seluruh areal lahan menjadi produktif. Sebab lahan tersebut dinilai cocok untuk budidaya perkebunan maupun pertanian. “Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian juga hadir saat ini, bahkan siap membantu untuk memberikan jenis bibit yang dibutuhkan. Termasuk dari Dinas Perdagangan akan membantu pemasaran dari hasil panen warga,” ujarnya.

0 Komentar