Perak dan Perunggu Porda Terbuka Lebar

Perak dan Perunggu Porda Terbuka Lebar
0 Komentar

CIREBON – Persani Kota Cirebon berharap, performa para pesenam putra terus membaik. Dari sektor putra, peluang untuk mengulang sejarah Porda Jawa Barat terbuka lebar. Namun, persaingan yang cukup berat harus dihadapi. Dua atlet PON asal Kabupaten Tasikmalaya masih berada di level terbaiknya.
Persani Kota Cirebon melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan kemampuan para atlet. Ada delapan atlet, empat di sektor putra dan empat putri, yang sedang dipersiapkan menuju babak kualifikasi (BK) Porda Jabar yang akan dihelat tahun depan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persani Kota Cirebon, Aris Afianto mengatakan, mulai Oktober mendatang, ada program khusus untuk kedelapan pesenam. Yakni, menjalani latihan secara rutin di GOR Persani Jawa Barat, Jln Tera, Kota Bandung.
“Akhir Agustus lalu kita kirim seluruh atlet ke Bandung untuk menjajal alat di GOR Senam Persani Jawa Barat. Nah, untuk Oktober nanti, kita kirim khusus atlet-atlet proyeksi BK Porda. Program itu akan terus kita lanjutkan setiap satu bulan sekali,” tutur Aris.
Menurutnya, peluang merebut medali sangat terbuka lebar di sektor putra. Tapi, dia belum berani sesumbar target medali emas. Aris mengatakan, para pesenam putra akan terus digenjot demi memanfaatkan peluang meraih medali perak atau perunggu.
“Perak dan perunggu sudah di tangan. Artinya, peluangnya memang sangat besar, mengingat, kualitas atlet kita yang semakin membaik. Medali emas? Kita baru bisa membayangkannya,” kata Aris.
Persaingan merebut medali emas, menurut Aris, masih terlalu sulit lantaran masih ada dua atlet PON yang turun di Porda. Mereka adalah kakak beradik asal Kabupaten Tasikmalaya, M Ghifari Ibnu Kemal dan Cep Riri Irawan. “Kalau Ghifari dan Cep Riri terpeleset saat pertandingan, mungkin bisa kita dapat emas,” candanya.
Empat pesenam putra Kota Udang proyeksi BK Porda adalah Satriawan, Prayoga Asmara, Eko Ridho, dan Alif Pramana. Kemudian, di sektor putri ada Dinar Bela, Novianti, Hastuningsih dan Seren Elenavianti.
Aris menambahkan, progres para pesenam putri pun semakin baik. Salah satunya Hastuningsih yang semakin banyak kemajuan di nomor ritmik. “Progres atlet putri kita juga menggembirakan. Kelemahan kita hanya di alat saja. Kita menggunakan alat yang dimodifikasi. Jadi, belum bisa maksimal,” pungkasnya. (ttr)

0 Komentar