Polisi Kembali Perketat Aturan

Polisi Kembali Perketat Aturan
Kapolres Kuningan AKBP Lukman Syafri Dandel Malik
0 Komentar

KUNINGAN – Informasi adanya 9 kasus baru positif Covid-19 dari hasil swab test tahap pertama di Kuningan, telah mengejutkan semua pihak. Termasuk Pemkab Kuningan dan jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kuningan. Kapolres Kuningan AKBP Lukman Syafri Dandel Malik menyebut saat ini ada penurunan kedisiplinan di masyarakat.
“Berkaitan dengan hasil swab masal (9 positif Covid-19), kami melihat dan mengevaluasi, ada penurunan kedisiplinan di masyarakat. Euforia PSBB transisi, penggunakan masker berkurang, dan lain-lain,” kata Kapolres dalam jumpa pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kuningan, di lantai 2 Pendopo Setda, Selasa (30/6).
Berdasarkan adanya kasus baru 9 positif Covid-19 dari hasil swab test masal tahap pertama, Kapolres menegaskan pihaknya akan kembali memperketat aturan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro), sebagaimana telah disampaikan Bupati H Acep Purnama SH MH dalam jumpa pers tersebut.
“Dengan hasilnya swab test masal ini, dengan prihatin kami akan laksanakan lagi pembatasan mikro, dengan tetap masyarakat harus memakai masker, menjaga jarak dan tidak ada kerumunan. Ini akan kami terapkan kembali,” tegasnya.
Lebih tegas Kapolres menjelaskan, untuk PSBM pihaknya akan lebih memfokuskan penerapannya untuk pembatasan kerumunan. Termasuk pembatasan jumlah pengunjung tempat wisata, jam tayang, juga pembatasan tempat-tempat hiburan.
“Untuk PSBB mikro, secara makro kita akan berlakukan kembali pembatasan di tempat kerumunan, termasuk pembatasan pengunjung, jam tayang, termasuk juga tempat-tempat hiburan. Kuningaan akan kita kembalikan ke awal seperti empat bulan yang pertama kemarin,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kuningan dr H Asep Hermana SpB FINACS MM mengatakan, saat ini banyak masyarakat di Jabar yang diduga kini sudah tidak lagi disiplin dengan protokol kesehatan Covid-19, bahkan tidak hanya di Jabar. Sehingga, penegakan disiplin di lapangan bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan oleh aparat.
“Terkait penanganan locus yang sembilan ini, akan dilihat karakternya terlebih dahulu. Kalau komitmen untuk isolasi mandiri, ya akan dilakukan. Jangan sampai terjadi seperti di Jabar ini, ternyata ada yang komitmen isolasi mandiri, malah jalan-jalan umpamanya. Akhirnya pas diswab banyak yang positif,” ujarnya. (muh)

0 Komentar