Refocusing, Potong Pokir 35 persen

donald-trump
Presiden AS, Donald Trump dalam jumpa pers di The Rose Garden of the White House. Foto: AP Photo/Alex Brandon
0 Komentar

KUNINGAN – Pandemi Covid-19 memberikan dampak luar biasa terhadap berbagai sektor perekonomian daerah. Bahkan akibat pandemi ini, pendapatan asli daerah (PAD) disebut-sebut sulit mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya. Sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung PAD juga terdampak pandemi.
Di samping itu, puluhan ribu warga Kuningan yang berusaha di sektor informal di berbagai daerah di Indonesia terpaksa pulang kampung lantaran tidak lagi bisa berusaha. Belum lagi perekonomian daerah yang benar-benar mengalami stagnasi akibat pandemic Covid-19.
“Kondisi pandemi Covid-19 ini punya dampak yang sangat luar biasa. Tidak hanya dari satu sisi, namun dari berbagai sektor terkena dampaknya,” tegas Wakil Ketua DPRD Kuningan H Ujang Kosasih MSi saat ditemui awak media, Rabu (13/5).
Ujang menyebutkan, beberapa sektor itu di antaranya bidang kesehatan. Bahwa jelas ketika tidak mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, maka rentan terpapar virus corona. “Kemudian faktor ekonomi, jelas berapa puluh ribu di Indonesia para pekerja dari berbagai perusahaan terpaksa dirumahkan atau bahkan di-PHK. Ini akibat apa, jelas dampak dari Covid-19,” tandasnya.
Tak hanya itu, perusahaan-perusahaan rumah makan yang tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19 juga sangat banyak. Sebagian besar pengusaha atau pelaku ekonomi kini sulit berjualan karena dampak corona.
“Belum lagi pelaku usaha perhotelan hingga pariwisata, semua terkena dampaknya. Termasuk dari sektor sosial, pasti juga terkena dampak dari wabah Covid-19,” ujar pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kuningan tersebut.
Kaitan dengan APBD Kuningan, Ujang melihat jika pendapatan daerah tidak akan mencapai target. Sebab banyak sumber-sumber pendapatan yang terdampak adanya Covid-19.
“APBD ini kan posturnya dari pendapatan asli daerah, pendapatan dari pusat, pendapatan provinsi dan pendapatan lain-lain yang sah. PAD pasti akan sangat terpengaruh karena pandemi Covid-19. Rumah makan tidak bisa berjalan seperti biasanya, hotel-hotel tidak ramai seperti biasanya. Bahkan tempat wisata mengalami penutupan,” katanya.
Beberapa hal itu, lanjut dia, menjadi sumber-sumber PAD bagi kepentingan pembangunan daerah. “Sebab setiap pungutan pajak dari sektor tersebut menjadi pendapatan daerah. Kalau para pelaku usaha atau wisata itu tutup, ya bagaimana mau membayar pajak, jadi otomatis berdampak terhadap pemasukan daerah,” terangnya.

0 Komentar