RW di Kota Cirebon Terapkan PSBM

pamitran-psbm
Warga memasang spanduk imbauan kepada warga untuk menerapkan protokol kesehatan. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

SEJUMLAH lingkungan RW di Kota Cirebon mulai kemarin memberlakukan PSBM atau pembatasan sosial berskala mikro. Terutama RW yang warganya terkonfirmasi positif Covid-19. Seperti RW 03 Pamitran, Kelurahan/Kecamatan Kejaksan. Klaster ini merupakan wilayah dengan kasus terbanyak, di mana dalam satu keluarga tujuh orang terkonfirmasi positif Covid-19.
PSBM yang diterapkan adalah dengan membatasi aktivitas dan interaksi keluarga pasien positif tersebut dengan warga lainnya. Sambil menunggu hasil swab test keluar, sekeluarga itu dipasok kebutuhan kesehariannya oleh warga sekitar bergotong-royong. Kemudian, setelah hasilnya keluar dan dinyatakan positif, maka anggota keluarga lainnya diboyong untuk diisolasi secara intensif di rumah sakit.
“Memang ada dua orang anggota keluarga lainnya yang hasil swabnya negatif. Itu beda rumah tapi masih masuk ke RW sini. Mereka diisolasi mandiri di rumahnya dan sampai sekarang kebutuhan kesehariannya dikirimi dari gotong-royong warga,” ujar Sutisna Ambari, Ketua RW 03 Pamitran.
Sutisna mengaku, di lingkungannya juga sudah dilakukan penyemprotan disinfektan beberapa kali. Baik itu yang dilakukan secara mandiri maupun bekerjasama dengan instansi terkait. “Kita langsung minta penyemprotan. Alat dan cairannya didrop dari puskesmas, tenaganya dari kita. Warga bergantian nyemprot di lingkungannya,” ungkapnya, kemarin.
Terkait pembatasan akses, Sutisna mengaku jika dari tujuh akses pintu masuk jalan dan gang pada RT 2, 3, dan 4, hanya dua pintu yang dibuka. Yakni dari Jl Kabupaten (samping pendopo bupati), dan dari Jl Siliwangi (seberang Photo Studio CI). Orang luar yang hendak masuk ditanya tujuan dan keperluannya.
“Pada dasarnya munculnya kasus positif corona di lingkungan kita ini kan penularannya dari luar. Maka kita memperketat akses dan meningkatkan pola hidup sehat serta protokol pencegahan agar tidak ada kasus dari luar lagi yang masuk ke lingkungan sini,” ujarnya.
Kawasan lainnya yang menjadi klaster adalah lingungan RW 10 Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, di mana terdapat tiga orang warga terkonfirmasi positif. dua di antaranya dinyatakan telah sembuh.
Tokoh masyarakat setempat, Ismail, mengaku jika sebetulnya di lingkungannya sudah memberlakukan karantinta lokal atau istilah PSBM sejak jauh-jauh hari. Pola hidup sehat dan bersih dengan menerapkan protokol kesehatan juga telah diterapkan oleh warganya. Bahkan, warga mendirikan alat cuci tangan masal di taman kompleks.

0 Komentar