Satu Keluarga Tinggal di Tenda

Satu Keluarga Tinggal di Tenda
HUNI TENDA: Satu keluarga yang berjumlah tujuh orang di Desa Lebakmekar di Kecamatan Greged terpaksa tinggal di tenda setelah rumah yang dihuni mereka roboh, kemarin. Deny Hamdani/Radar Cirebon
0 Komentar

 
GREGED-Satu keluarga di Dusun 1 Desa Lebakmekar Kecamatan Greged terpaksa harus tinggal di tenda sejak Rabu (22/9).
Pasalnya, rumah yang dihuni mereka, ambruk total setelah sehari sebelumnya terjadi hujan dan angin kencang di desa itu.
Pemilik rumah, Ahmad (33) mengaku, saat ambruk cuca sebenarnya sedang cerah. Tapi, satu hari sebelum ambruk, kondisi cuca hujan disertai angin kencang.
“Jadi malamnya sebelum roboh itu, hujan angin lumayan besar, terus kondisi rumah juga sudah lapuk dan ada pergeseran tanah juga. Itu mungkin yang menyebabkan rumah saya ambruk,” ujar Ahmad kepada wartawan koran ini, Kamis (23/9).
Dijelaskan Ahmad, saat kejadian, di dalam rumah terdapat istri dan mertuanya sudah lansia. “Untungnya ada pohon mangga jadi waktu rumah roboh terhalang pohon dan istri serta mertua saya bisa langsung keluar dan menyelamatkan diri,” tutur Ahmad.
Diungkapkan Ahmad, ada tujuh orang yang tinggal di rumahnya dan saat ini terpaksa tinggal di tenda darurat, termasuk mertua dan kakak iparnya. “Jadi disini saya tinggal sama istri, dua orang anak, mertua laki-laki dan perempuan serta kakak ipar saya, jadi ada tujuh orang,” ungkapnya.
Diakui Ahmad, rumahnya tersebut dibangun sejak 20 tahun yang lalu dan sempat mendapatkan program rutilahu di tahun 2013 yang lalu.
“Sejak saya usia 10 tahun rumah ini dibangun, dan sudah mendapatkan rutilahu juga. Mungkin karena rumah saya semi permanen karena tembok setengah dan setengah lagi papan GRC untuk temboknya sehingga cepat lapuk,” katanya.
Ahmad merasa bingung untuk kembali membangun rumahnya yang ambruk karena dirinya hanya bekerja serabutan dan hanya dirinya sebagai tulang punggung mencari nafkah.
“Bingung mau bangun lagi juga, makanya saya berharap sama Pak Kuwu saja, kalau bangun sendiri saya enggak mampu,” akunya.
Ahmad bersyukur karena mendapat pinjaman tenda oleh BPBD Kabupaten Cirebon, sehingga bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal sementara. “Sementara keluarga kami tinggal di tenda,” tandasnya.
Sementara itu, Kuwu Lebakmekar Alek Setiawan mengatakan, pihaknya tengah berusaha mencari sumber anggaran untuk membantu warganya untuk membangun rumahnya kembali.

0 Komentar