Tahapan Penerapan New Normal, Akan Dievaluasi Per Tujuh Hari

warga-belanjad-di-mall-kota-cirebon
Tahap ketiga penerapan new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru adalah dibukanya ritel atau mal. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan 15 kota/kabupaten akan menerapkan new normal. atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Lantas seperti apa jika nanti tidak diberlakukan lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuju AKB?
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan, penerapan new normal atau AKB akan dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama, membuka kembali rumah-rumah ibadah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tahap kedua new normal adalah bidang ekonomi, yakni industri dan perkantoran karena dinilai memiliki risiko kecil orang hilir mudik. Tahap ketiga, yakni mulai membuka ritel atau mal.
“Jadi masyarakat jangan euforia, (AKB) akan dilakukan bertahap. Tahapan ini dievaluasi per tujuh hari atau seminggu. Jika angka kurang baik, bisa saja (Zona Biru) PSBB lagi. (Daerah) yang siap 1 Juni silakan (AKB), yang belum jangan dipaksakan,” ujar Kang Emil –panggilan akrab Gubernur Ridwan Kamil.
Kang Emil mengungkapkan, akan ada 21 ribu aparat, terdiri dari 17 ribu personel kepolisian dan 4 ribu personel TNI yang akan mengawal AKB selama 14 hari. TNI/Polri, sesuai arahan presiden, akan memastikan bahwa protokol kesehatan yakni jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan tetap dilakukan.
Selain itu, selama AKB, Kang Emil memastikan bahwa pihaknya akan merilis sekitar 400 ambulans dengan alat rapid test untuk melakukan pengetesan masif.
“Ini untuk memastikan, jangan sampai AKB menghilangkan kewaspadaan (terhadap penularan Covid-19). Nanti ambulans keliling di kawasan (kerumunan) yang diwaspadai,” ucapnya.
Kang Emil menegaskan bahwa Jawa Barat sudah melewati PSBB. Saat ini, Pemda Provinsi Jabar fokus kepada pembatasan sosial skala mikro ke desa/kelurahan yang masih Zona Merah serta terus mengupayakan tes masif terhadap 0,6 persen populasi atau sekitar 300 ribu orang.
“Jawa Barat kurang lebih sudah melakukan pengetesan hampir 150.000. Target kami 300.000, kami berharap itu bisa kami capai dalam satu bulan ke depan seiring dengan datangnya produk-produk PCR dan rapid tes buatan lokal,” tutupnya. (mid/rls)

0 Komentar