Tersingkir dari Tim PON XX

0 Komentar

CIREBON – Dea Wahyudin terdepak dari tim sepak bola Jawa Barat proyeksi PON XX. Striker PS Gunungjati Kabupaten Cirebon itu tidak dipanggil lagi saat pelatda cabang sepak bola digelar lagi pasca diliburkan akibat Covid-19. Sebelumnya, Dea telah mengundurkan diri dari pelatda cabang olahraga futsal.
Tim sepak bola Jawa Barat berlatih lagi 4 Juli lalu. Latihan perdana di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, dipimpin langsung kepala pelatih Muhammad Yudhiantara. Ada 23 pemain yang dipanggil pasca libur panjang akibat wabah virus Corona.
“Kita masih perlu memikirkan skuad terbaik untuk PON nanti karena KONI sudah meminta sejumlah nama,” ujar Yudhiantara lewat video wawancara yang disiarkan akun Instagram @pssi.jabar.
Putra mantan pelatih Persib Bandung, Indra Thohir, itu juga mengungkapkan penilaian terhadap performa para pemain. Menurut dia, setelah libur panjang selama empat bulan, performa fisik para pemain mengalami penurunan.
“Di latihan perdana ini, kita bisa menilai siapa yang disiplin jalani latihan mandiri atau tidak,” katanya.
Sayangnya, wakil Kabupaten Cirebon sudah tak tersisa. Setelah Wandi “Babon” dari skuad proyeksi PON XX tersebut, giliran Dea yang terdepak. Dikonfirmasi Radar Cirebon, Dea mengaku kecewa. Sebab, selain mengikuti pelatda cabang sepak bola, akhir tahun lalu Dea juga dipanggil untuk jalani training camp cabang futsal.
Kini, dia tidak masuk keduanya. Dari tim futsal, Dea sudah mundur. Dia sendiri yang memilih hengkang dari futsal untuk fokus di sepak bola. “Kecewa sih pasti. Tapi saya berusaha untuk tidak patah semangat,” ujar eks kapten PS Gunungjati tersebut kemarin.
Dea yakin, peluang untuk kembali ke skuad PON Jabar masih terbuka. “Sistem promosi dan degradasi masih berlaku. Lagipula PON diundur sampai tahun depan. Masih ada waktu untuk memperbaiki kekurangan. Bicara peluang masuk lagi, saya masih optimistis,” katanya. (ttr)
F_BOLA_Dea Wahyudin bermain untuk PS Gunungjati Kabupaten Cirebon di Seri 1 Liga 3 musim lalu.  (1) 

0 Komentar