Toleransi UEFA

0 Komentar

NYON – Meski ada kritik keras terhadap klub-klub Spanyol yang tetap berniat untuk menciptakan European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa (LSE), tapi UEFA tidak mendiskualifikasi Real Madrid dari Liga Champions musim ini. Sehingga, pertandingan semifinal antara Real Madrid melawan Chelsea akan berjalan sesuai rencana. Keduanya akan bertemu dalam leg pertama semifinal, Rabu (28/4) dini hari WIB di Stadion Alfredo Di Stefano, Madrid. Sikap toleransi UEFA ini hasil dari pertemuan dengan Komite Eksekutif.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mengisyaratkan, ada kemungkinan pertandingan Real versus Chelsea tidak akan dilanjutkan. Tetapi, Komite Eksekutif UEFA tidak memiliki kekuatan untuk memberikan sanksi kepada Real Madrid. Sehingga, tim asuhan Zinedine Zidane dapat terus melanjutkan perjuangannya di Liga Champions musim ini.
Presiden Real Madrid, Florentino Perez menjadi sosok sentral dalam rencana Liga Super Eropa. Menjabat sebagai chairman, dirinya terus berupaya mewujudkan cita-citanya menjalankan kompetisi saingan Liga Champions tersebut.
Bahkan, Perez juga mengancam klub-klub yang mengundurkan diri dari Liga Super Eropa. Menurutnya, mereka yang berstatus sebagai founder tidak dapat mengundurkan diri atau akan terkena klausul denda dengan jumlah besar.
Berbeda dengan enam klub Liga Inggris dan duo Milan yang sudah menyatakan diri mundur. Real Madrid bersama Barcelona dan Atletico Madrid serta Juventus masih bersikeras ingin menjalankan Liga Super Eropa.
Dalam keterangannya, Perez justru menyebut, Liga Super Eropa sebagai penyelamat keuangan klub yang saat ini sedang mengalami krisis karena pandemi Covid-19. Pebisnis Spanyol itu tidak peduli dengan tentangan dari UEFA maupun suporter klub.
Sementara itu, Komite Eksekutif UEFA meresmikan format baru untuk kompetisi Liga Champions musim 2024/2025, beberapa waktu lalu. Pengumuman ini dilakukan di tengah ramainya isu European Super League. Perubahan terbesar dari format baru ini adalah bertambahnya kontestan putaran final Liga Champions dari 32 menjadi 36 tim. Selain itu, format satu liga juga bakal menggantikan babak penyisihan grup.
Jika sebelumnya di fase grup, masing-masing kesebelasan hanya memainkan enam pertandingan melawan tiga klub berbeda. Maka dalam format baru disebutkan setiap peserta akan menghadapi 10 pertandingan melawan 10 lawan berbeda yang terbagi dalam lima laga kandang dan lima laga tandang.

0 Komentar