Usaha Turun-Temurun, Disukai Warga Tionghoa

Usaha Turun-Temurun, Disukai Warga Tionghoa
LEGENDARIS: Sate kalong khas Cirebon dengan rasa manis dan lembut diolah dari daging kerbau berwarna hitam dan berbentuk lurus . FOTO: ADE GUSTIANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

SATE kalong M Joni, mengapa dijual oleh
Darman? Usaha sate kalong ini bisa dikatakan turun-temurun. Darman adalah
menantu dari almarhum Joni yang telah meninggal sekitar 2 tahun lalu. Mang Joni
atau M Joni berjualan hingga menjelang akhir hayatnya. Dikatakan Darman, bapak
mertuanya berjualan sejak tahun 1960. “Kalau tidak diteruskan, sayang. Sudah
banyak langgan. Banyaknya sih orang-orang
Tionghoa,” ungkap Darman.

Darman
menuturkan, warga Tinghoa kerap menikmati sate kalong sejak dahulu hingga saat
ini. Bahkan, tidak jarang mereka membeli dalam jumlah besar, seperti untuk
menjadi hidangan pelengkap di acara pernikahan di gedung atau hotel. Bahkan,
pesanan itu masih berlaku hingga saat ini. Namun kuantitas lebih menurun dibanding
pesanan saat zaman mertuanya dulu.

Almarhum
Mang Joni, imbuh Darman, berjualan dengan berkeliling menyusuri jalan-jalan di
Kota Cirebon. Darman tidak bisa mengikuti itu. Dengan alasan, gang atau komplek
di masa sekarang, banyak yang diportal ketika tengah malam menjelang pagi.
“Kalau almarhum bapak, jualan dari jam 11 malam sampai menjelang pagi. Kalau
sekarang sudah enggak bisa, karena banyak jalan yang ditutup,” tukasnya.

Baca Juga:Laga Internasional Terancam DitundaBajul Ijo Ditahan Macan Putih

Rentang
waktu Mang Joni berkeliling untuk berjualan dilakukan hingga tahun 2015. Karena
usia yang tidak lagi muda dan banyaknya jalan yang ditutup, membuat Mang Joni
dan kini diteruskan oleh menantunya, memilih mangkal di lokasi saat ini.

Dahulu,
cerita Darman, banyak yang berjualan sate kalong di Kota Cirebon. Namun seiring
berjalannya waktu, semakin langka. Darman mengatakan, yang menjual sate kalong
di Kota Cirebon saat ini hanya tersisa 2 orang. Yakni ia dan penjual lain yang
berlokasi di Jalan atau Kelurahan Lemahwungkuk atau berada di Kawasan Pecinan.
“Mungkin bentar lagi juga punah, karena semakin langka,” ujarnya. (ade)

0 Komentar