Vaksin Gencar, Prokes Kendur

0 Komentar

 
CIREBON – Vaksin terus digencarkan. Meski dengan beragam kendala yang kerap dihadapi. Seperti ketersediaan stok yang menipis. Upaya meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus bukan berarti mengendurkan penerapan protokol kesehatan (prokes).
Wali Kota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH mengatakan, masyarakat harus senantiasa diingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan. Sehingga, mereka menyadari pandemi Covid-19 masih terjadi. Masyarakat juga dipaksa untuk tidak lupa menjalankan prokes dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Dikatakan, seiring dengan semakin masifnya penyuntikkan vaksin, kesadaran untuk menjalankan prokes mengendur. Terutama saat ini, di mana, sering sekali terjadi kerumunan untuk membeli berbagai kebutuhan menjelang perayaan Idul Fitri. Padahal, di setiap kerumunan manusia, virus Corona senantiasa mengancam dan berpotensi menular dengan beragam mutasi.
Masyarakat diharapkan sadar untuk senantiasa menjalankan kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19. Mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. “Agar Covid-19 ini tidak semakin menyebar,” ungkap Azis.
Data per 30 April, sebanyak 31.700 dari target 64.318 warga di Kota Cirebon sudah divaksin Covid-19. Mereka adalah tenaga kesehatan, pelayan publik hingga lansia. Sementara 32.618 sisanya belum mendapatkan giliran karena masih menunggu kedatangan stok vaksin berikutnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon dr Katibi MKM mengatakan, belum rampungnya vaksinasi terhadap tenaga kesehatan, disebabkan sejumlah faktor. Seperti adanya nakes yang belum bisa divaksin dan masuk daftar tunda.
Dinkes masih menunggu ketersediaan vaksin yang merupakan kebijakan pemerintah pusat. “Yang pertama, bahan baku vaksin itu kan harus diimpor, kemudian pengiriman vaksin juga merupakan kebijakan pemerintah pusat, yang jelas kita terus mengoordinasikan dengan pemerintah pusat,” jelasnya.
Sementara itu, DPR RI minta pemerintah antisipasi kerumunan. Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani meminta pemerintah menertibkan kerumunan masyarakat  di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan jelang  Idul Fitri 1442 Hijriah, guna mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19.
Menurut Netty, pasar dan mal ramai dikunjungi masyarakat. Sebagian besar dari mereka abai dengan protokol kesehatan. Pemerintah pusat dan daerah harus berkoordinasi untuk memantau penerapan prokes di tempat-tempat publik. “Siapkan aparat yang cukup untuk mengatur,  jangan sampai kerumunan dibiarkan. Kita tidak ingin panen kasus setelah lebaran,” tegasnya kemarin.

0 Komentar