Warga KarangkendalTewas di Tangan Kerabatnya Sendiri

Warga KarangkendalTewas di Tangan Kerabatnya Sendiri
MENUNGGU: Keluarga sedang menunggu jenazah Heryanto dari RS Bhayangkara Losarang Indramayu di rumah duka. FOTO: CECEP NACEPI/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Geger pembunuhan di Blok Jamban, Desa Karangkendal, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon Kamis malam (21/5) sekitar pukul 23.00 WIB. Korbannya bernama Heryanto (22). Pria asal Desa Karangkendal, Kecamatan Kapetakan itu meregang nyawa di tangan kerabatnya sendiri yang berinisial SL (25).
Peristiwa berdarah itu berawal ketika Heryanto dan SL terlibat cekcok di Gang Blok Jamban, Desa Karangkendal. Beberapa teman Heryanto yang khawatir, mencoba menengahi dan menyelesaikan permasalahan. Namun, Heryanto  merasa bisa menyelesaikan permasalahan sendiri, karena SL masih kerabatnya.
“Permasalahan apa, kami tidak ada yang tahu. Tapi, kata saksi yang merupakan temannya kakak (korban Heryanto), kakak mau ngobrol aja sama pelaku dan tidak perpikiran akan seperti ini kejadiannya (ditusuk, red),” kata adik korban Heryanto  yang bernama Yulianti.
Hanya selang beberapa menit kemudian, terdengar teriakan. Masyarakat setempat yang mendengar teriakan itu bergegas ke lokasi kejadian.  Begitu juga teman korban, yang langsung mendatangi lokasi kejadian. Mereka tersentak, ketika melihat korban dalam kondisi sudah tergeletak.
“Tahu-tahu sudah tergeletak saja, dan banyak darah. Tangan terluka parah, dan uluh hati juga sampai berlubang karena ditusuk dengan benda tajam,” tuturnya.
Untuk menyelamatkan nyawa Heryanto, masyarakat setempat membawanya ke Puskesmas Suranenggala untuk mendapatkan perawatan medis menggunakan sepeda motor.
Sayang, sampai puskesmas luka korban semakin parah, sehingga pihak puskesmas merujuk ke Rumah Sakit Pelabuhan.
“Di Puskesmas Suranenggala masih sadar. Heryanto masih bisa minum. Tapi, sampai sana kata dokter gak sanggup. Jadi, dipindah ke Rumah Sakit Pelabuhan menggunakan mobil ambulans. Sampai di Rumah Sakit Pelabuhan, tak tertolong dan meninggal dunia,” kata Makyani (50) ayah korban. (cep)

0 Komentar