Menumpuk, Sampai Bulog Pusing Distribusinya

stok-pangan-bulog-cirebon
Suasana di Gudang Bulog Sub Divre III Cirebon. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

INDRAMAYU – Bulog Sub Divre Indramayu menjamin ketersediaan pangan khususnya beras. Bahkan stok beras saat ini menumpuk dan tidak perlu ada kekhawatiran.
“Untuk ketahanan pangan stoknya sangat mencukupi, bisa sampai 6 hingga 8 bulan ke depan,” kata Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Dadan Irawan, Jumat (7/8).
Dadan menjelaskan, saat ini stok beras yang ada mencapai 42.000 ton dan tersimpan di 8 gudang milik Bulog. Dikatakan, stok beras menumpuk dikarenakan sudah tidak adanya program raskin (beras untuk warga miskin). Pasalnya, dulu program raskin merupakan andalan Bulog untuk menyalurkan beras. “Sejak raskin dihapus, kami kesulitan menyalurkan beras,” ujar Dadan.
Menumpuknya beras membuat Bulog pusing. Apalagi beras yang tersimpan juga merupakan stok sejak 2018 hingga sekarang. Hal ini dipastikan membuat kualitas beras turun. Bulog pun terpaksa harus melakukan pemeliharaan, agar kualitas tetap terjaga. Beras yang sudah berdebu terpaksa harus dibersihkan.
Dadan mengungkapkan, saat ini Bulog memang masih kesulitan untuk menyalurkan beras. Pengeluaran sebatas untuk pedagang retail. Untuk beras medium, penyaluran juga sebatas untuk operasi pasar atau sekarang istilahnya KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga). Untuk beras premium ada juga penyaluran untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun jumlahnya sangat kecil. “Hanya 8 persen untuk BPNT,” tegas Dadan.
Dadan hanya berharap, rencana pemerintah untuk memberikan bantuan sosial bagi penerima PKH yang akan menggandeng Bulog, bisa segera direalisasikan. Dengan demikian, bisa membantu Bulog dalam menyalurkan beras yang menumpuk.
Menyinggung tentang target penyerapan pada tahun 2020 ini, Dadan menjelaskan, targetnya adalah 46.000 ton. Namun hingga saat ini, baru terealisasi 12.500 ton atau 26 persen. Menurutnya, yang membuat tingkat penyerapan rendah, salah satunya kebijakan pemerintah yang mengharuskan Bulog menyerap gabah, bukan beras.
“Kalau kita menyerap gabah, petani lebih suka menjual ke pasar karena harganya lebih tinggi,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Cabang Perum Bulog Cirebon, Ramadin Ruding memastikan, ketersediaan pangan di wilayah Cirebon, Majalengka dan Kuningan sampai akhir tahun tetap aman. Ramadin menegaskan, stok Bulog masih cukup besar. Mencapai 43 ribu ton. Apalagi, kapasitas gudang Bulog bisa menampung 120 ribu ton.

0 Komentar