Ayah Cabuli Anak Kandung hingga Hamil

Ayah Cabuli Anak Kandung hingga Hamil
BARBUK: Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi didampingi Kasat Reskrim Kompol Rina Purwitasari memperlihatkan barang bukti kasus pencabulan. FOTOL CECEP NACEPI/RADAR CIREBON
0 Komentar

 
SUMBER – Sungguh memprihatinkan. Seorang ayah berinisial M (35) tega menyetubuhi anak kandungnya sendiri hingga hamil. Ayah biadab itu, kini sudah ditangkap oleh Satreskrim Polresta Cirebon.
Diketahui, korbannya berinisial K yang merupakan anak semata wayang dari pelaku. Gadis masih berumur 16 tahun itu, diperkosa oleh ayahnya sebanyak dua kali, yakni Juli 2019 dan Agustus 2020.
Aksi bejat pelaku dilakukan ketika ibu dan nenek korban sedang keluar rumah. Di dalam rumahnya yang berlokasi di Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon hanya ada pelaku dan korban.  “Dua kali. Dilakukan saat rumah kosong, karena ibu dan nenek pergi ke pasar,” kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi didampingi Kasat Reskrim Kompol Rina Purwitasari.
Setelah dipastikan sepi, pelaku langsung masuk ke kamar korban dan memeluknya dari belakang. Saat itulah, pelaku melakukan aksi bejatnya di kamar korban. Setelah kejadian itu, korban trauma dengan perbuatan ayah kandungnya itu. Pasalnya, M tidak hanya melecehkan korban hingga hamil. Pelaku juga mengancam korban akan dibunuh bila cerita pada ibunya dan orang lain.
“Korban sampai hamil dua bulan. Tersangka mengancam korban agar tidak melaporkan ke ibunya. Ancamannya akan dibunuh. Tapi, korban tetap laporan ke ibunya. Tersangka, kita amankan dan kasus ini masih kita proses,” kata kapolresta.
Akibat dari perbuatannya, tersangka kini mendekam di balik jeruji Polresta Cirebon dan dijerat UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Terhadap Anak, dengan hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara.
Selain menindak M, Kapolresta juga prihatin dengan kondisi korban yang mengalami syok berat. Pihaknya pun bekerja sama dengan lembaga perlindungan anak untuk menyembuhkan trauma korban, agar bisa menjalani hidup seperti biasanya.
“Orang tuanya ini penjual gorengan keliling. Saat ini, kita lakukan trauma healling terhadap korban, karena kondisi psikologis korban masih tertekan,” jelasnya. (cep)

0 Komentar