Para Pelaku Masih Pelajar SMP

Para Pelaku Masih Pelajar SMP
EKSPOS KASUS: Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Rina Purwitasari menunjukkan barang bukti seperti senjata tajam dan bendera kelompok geng motor. FOTO: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

 
CIREBON – Kawanan geng motor yang membacok warga Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon akhirnya terungkap. Polisi menangkap tujuh orang. Semuanya, masih pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka adalah DH (17), ND (16), DR (17), DA (15), KS (16), DN (13), dan LL (16).
“Mereka di bawah umur. Rata-rata pelajar SMP. Mereka membentuk suatu kumpulan dinamakan Amerika. Benderanya MTX. Tidak ada ketua, kumpulan masih baru,” tutur Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasat Reskrim Kompol Rina Purwitasari.
Kata Rina, kelompok itu berjumlah sekitar 10 orang. Setiap Minggu dinihari mereka konvoi menggunakan motor berkeliling di wilayah Barat, Kabupaten Cirebon. Kalau ada yang tidak mereka sukai, akan melakukan penyerangan. Seperti terjadi pada korban.
“Korban dan pelaku tidak saling kenal. Karena disangka menggerung-gerungkan motor, pelaku tersinggung akhirnya memukuli dan membacok pakai celurit. Korban mengalami luka di leher, patah tulang leher, dagu sobek, punggung sobek, jari tersayat,” jelas Rina.
Setelah kejadian itu, korban kemudian melaporkan ke Polsek Arjawinangun. Kurang dari 36 jam, polisi kemudian mengantongi sejumlah identitas pelaku. Sebanyak tujuh pelaku kemudian diamankan di rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Gegesik.
“Kasus ini terungkap 36 jam setelah kejadian. Pelaku diamankan tanpa perlawanan di Kecamatan Gegesik,” tandasnya. Atas kejadian tersebut, pelaku terancam kurungan penjara 9 tahun karena terjerat pasal 170 ayat 2 jo pasal 351 KUHPidana.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi kawanan geng motor semakin menjadi-jadi, membuat resah masyarakat Desa Tegalgubug, Kabupaten Cirebon. Kali ini yang menjadi korban geng motor adalah Edi Muhaedi (24) dan Fawaid warga Blok 3, Desa Tegalgubug Lor. Keduanya terluka. Paling parah, dialami Edi yang masih dirawat di RSUD Arjawinangun. Edi harus menjalani operasi.
Kebrutalan geng motor itu bermula saat Edi dan Fawaid usai bermain dari rumah temannya di Tegalgubug Kidul. Mereka pulang ke rumah dengan naik motor, Minggu dinihari (26/9) sekitar pukul 02.30 WIB. Setibanya di lokasi kejadian, Blok Al Barokah, Desa Tegalgubug Lor, keduanya berpapasan dengan rombongan geng motor.
“Para pelaku mengibarkan bendera yang mirip bendera Amerika. Ada yang membawa senjata tajam,” kata kakak ipar Edi, Abul.

0 Komentar