Benny Warga Inggris, Tak Berhak Klaim Papua

tokoh-separatis-papua-benny-wenda-foto-oxford-city-council-46
DIPERTANYAKAN: Tokoh separatis Papua Benny Wenda mendeklarasikan pemerintahan sementara Papua. Namun banyak pihak yang mempertanyakan, selain yang bersangkutan sudah menjadi warga Negara Inggris, selama ini juga tidak punya kontribusi terhadap Papua. FOTO: OXFORD CITY COUNCIL/BBC
0 Komentar

Benny Warga Inggris, Tak Berhak Klaim Papua*Selama Ini Juga Tidak
Ada Kontribusi
Terhadap Masyarakat
 
JAKARTA – Para tokoh separatis Papua dinilai tidak berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di provinsi ujung timur Indonesia tersebut. Pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda dan beberapa tokoh lainnya bahkan tidak tinggal di tanah Papua.
Pakar resolusi konflik dari Universitas Parahyangan I Nyoman Sudira mengatakan, selama ini kontribusi Benny Wenda yang telah mendeklarasikan pemerintahan sementara tak terlihat bagi masyarakat Papua. “Gini saja, selama ini apa sih catatan yang sudah dilakukan Benny Wenda terhadap Papua yang merasa dia wakili? Di dalam teori resolusi konflik seorang mungkin bisa menjadi first maker. Kalau kelompok ini masih jauh. Masih banyak tahapan yang harus ditempuh,” kata I Nyoman dalam webinar bertajuk “Pendekatan Kemanusiaan dan Keamanan Bagi Papua” yang diselenggarakan Pusat Studi Kemanusiaan dan Pembangunan (PSKP), Kamis (3/12).
Dia juga mempertanyakan kepentingan Benny Wenda dan para tokoh separatis lainnya di Papua, termasuk bentuk pemerintahan yang ingin dibangun oleh mereka. “Saya masih mempelajari kelompok-kelompok yang ingin merdeka. Kalau merdeka mau mendirikan negara apa, mau membentuk pemerintah seperti apa, mau bagaimana struktur organisasinya. Jelas enggak ini. Itu menjadi persoalan juga,” ujarnya.
Dia menyebut, ada banyak kelompok separatis di Papua, termasuk di ULMWP sendiri. “Bicara mengenai Benny Wenda, kita bicara ULMWP. Jangan salah, tokoh ULMWP itu ada empat bisa disebut tiga tokoh besarnya. Ada Benny Wenda di London, Octavianus Mote di New York, ada Rex Rumakiek yang di Australia,” sebutnya.
ULMWP, kata dia, jalur perjuangannya bukan lokal atau nasional, melainkan dari jalur internasional. “Dia enggak berjuang lagi dengan pemerintah Indonesia. Perjuangan mereka adalah dari sisi apa yang dilakukan selama ini mencari dukungan internasional, paling tidak memberikan dukungan terhadap perjuangan mereka untuk memisahkan diri dari Indonesia,” ujar I Nyoman.
Isu yang digembor-gemborkan di luar negeri pun, kata dia, adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Karena hanya HAM yang bisa menjadi jembatan kekuatan internasional bisa masuk. Masih dalam kesempatan yang sama, Mantan Kepala BAIS Laksda TNI (Purn) Soleman B Ponto menilai, deklarasi yang dilakukan Benny Wenda hanya kepentingan kelompoknya saja. Hal itu, terlihat dari banyaknya kelompok di Papua yang menentang deklarasi tersebut.

0 Komentar