Biden Desak Hentikan Kebencian pada Muslim

Biden Desak Hentikan Kebencian pada Muslim
US President-elect Joe Biden delivers remarks in Wilmington, Delaware, on November 7, 2020, after being declared the winner of the presidential election. - Democrat Joe Biden was declared winner of the US presidency November 7, defeating Donald Trump and ending an era that convulsed American politics, shocked the world and left the United States more divided than at any time in decades. (Photo by ANGELA WEISS / AFP) (Photo by ANGELA WEISS/AFP via Getty Images)
0 Komentar

WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak penghentian tindakan yang didasari motif kebencian yang masih kerap dialami oleh para umat Muslim di AS. Biden berjanji akan terus bekerja untuk melindungi hak semua orang. Hal itu disampaikan Biden saat menyampaikan ucapan salam Ramadan.
‘’Saya dan Jill [Biden] menyampaikan salam hangat dan mengucapkan semoga Ramadan yang diberkahi kepada komunitas Muslim di Amerika Serikat dan seluruh dunia,’’ demikian Presiden Biden dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar AS di Jakarta, yang diterima pada Selasa (13/4), seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan pada Ramadan, di mana para umat Muslim menunaikan ibadah puasa, mereka yang memulai berpuasa di AS diingatkan akan sulitnya tahun ini. Di tengah masa pandemi, banyak yang tak dapat berkumpul untuk merayakan dan beribadah dengan orang-orang tersayang.
’’Meski begitu, komunitas Muslim memulai bulan di mana diturunkannya wahyu ini dengan harapan baru. Ada banyak orang yang akan berfokus pada meningkatkan keimanan kepada Tuhan, menegaskan kembali komitmen mereka untuk melayani orang lain sebagai bagian dari iman, dan mengungkapkan rasa syukur atas berkat yang mereka nikmati, termasuk kesehatan, kesejahteraan, dan kehidupan,’’ papar Biden.
Dia menegaskan umat Muslim di AS terus memperkaya negara adidaya itu sejak didirikan. Kini, umat Muslim memimpin dalam upaya melawan Covid-19 dengan memainkan peran sebagai pelopor dalam pengembangan vaksin serta melayani sebagai tenaga kesehatan di garis terdepan.
Belum lagi mereka yang menggerakkan negara dengan menjadi wirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan, mengajar di sekolah-sekolah, melayani sebagai pegawai negeri yang berdedikasi, dan memainkan peran utama dalam perjuangan berkelanjutan untuk kesetaraan ras dan keadilan sosial.
’’Namun demikian, Muslim Amerika masih menjadi target perundungan, kefanatikan, dan kejahatan bermotif kebencian. Prasangka dan serangan ini salah. Tidak bisa diterima dan harus dihentikan. Tidak ada satu pun orang di Amerika yang hidup terus dalam ketakutan untuk menjalankan keyakinannya,’’ ujarnya.
Dia menegaskan pemerintahannya akan terus bekerja untuk melindungi hak dan keselamatan semua orang, salah satunya melalui pengakhiran larangan perjalanan bagi Muslim yang “memalukan” pada hari pertamanya menjabat sebagai Presiden.

0 Komentar