Dampak Corona Puluhan Tahun

0 Komentar

JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, dampak pandemi virus corona (covid-19) akan dirasakan selama puluhan tahun. Pernyataan itu dikeluarkan terkait pertemuan komite darurat WHO untuk mengevaluasi kondisi wabah 6 bulan terakhir.
Berdasarkan data WHO, virus corona telah membunuh hampir 675.000 orang dan menginfeksi setidaknya 17,3 juta di seluruh dunia sejak pertama kali muncul di Cina pada akhir Desember 2019.
Kepala Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, bahwa komite darurat WHO yang terdiri dari 18 anggota dan 12 penasihat itu bertemu untuk keempat kalinya terkait krisis Covid-19.
“Sungguh menyedihkan untuk berpikir 6 bulan lalu, saat Anda merekomendasikan saya untuk mengeluarkan status Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC), ada kurang dari 100 kasus (infeksi) dan tidak ada kematian di luar China,” kata Tedros, dikutip dari AFP, kemarin.
“Pandemi merupakan krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang,” imbuhnya.
Dari pertemuan ini, komite dapat mengusulkan rekomendasi baru atau mengubah yang sudah ada. Namun, ada sedikit keraguan WHO akan mempertahankan status PHEIC yang merupakan peringatan tertinggi yang diumumkan pada 30 Januari lalu.
Bada PBB menghadapi kritik tajam karena dianggap trlambat mengeluarkan status darurat, khususnya rekomendasi penggunaan masker serta cara penularan virus.
“Banyak pertanyaan ilmiah telah dijawab, tapi masih banyak yang harus dijawab lagi. Hasil awal studi serologi memberikan gambaran yang konsisten, sebagian besar orang di dunia tetap rentan terhadap virus ini, bahkan di daerah yang telah mengalami wabah parah,” terangnya.
Menurut Tedros, banyak negara yakin mereka telah melewati kondisi terburuk. Sementara negara-negara yang tidak begitu terpengaruh di pekan-pekan awal saat ini justru mengalami lonjakan jumlah kasus infeksi dan kematian.
Tedros mengingatkan kasus pandemi ini sebagai pelajaran berharga bagi masyarakat dunia, karena manusia harus berdampingan dengan virus corona.
“Meskipun pengembangan vaksin berlagsung sangat cepat, kita harus belajar hidup dengan virus ini dan kita harus berjuang dengan alat yang kita miliki,” pungkasnya. (der/fin)

0 Komentar