Ibadah Haji 2020 Dimulai

Saudi Hajj
0 Komentar

JAKARTA – Ribuan jamaah berkumpul di Lembah Mina, Mekah, Arab Saudi, Rabu (29/7) untuk memulai rangkaian ibadah haji. Tahun ini pelaksanaan haji digelar sangat berbeda untuk mencegah penularan virus corona.
Dikutip dari AFP, dalam kondisi nornal, haji diikuti lebih dari 2,5 juta umat Islam dari seluruh dunia, namun tahun ini dibatasi maksimal 10.000 orang. Dari jumlah itu, 70 persen merupakan jemaah asing dan sisanya warga lokal.
Jamaah yang diizinkan beribadah tahun ini hanya mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan tidak mempunyai penyakit bawaan.
“Tidak ada kekhawatiran terkait keamanan pada pelaksanaan haji ini, tapi (perampingan) merupakan upaya untuk melindungi jemaah dari bahaya pandemi,” kata Direktur Keamanan Publik Arab Saudi, Khalid bin Qarar Al Harbi.
Semua jamaah diharuskan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial, selama pelaksanaan haji yang berlangsung 5 hari di kota suci Makkah dan sekitarnya.
Sebelum pelaksanaan haji, para jamaah juga harus menjalani karantina serta pemeriksaan kondisi fisik. Karantina akan diberlakukan kembali setelah haji.
“Mereka juga diberi beberapa perlengkapan pendukung, bahkan kerilil untuk melempar jumrah sudah diberikan. Kerikil itu sudah didisinfeksi sebelumnya sehingga aman. Selain itu jemaah juga mendapat masker, sajadah, dan pakaian ihram,” terangnya.
Sementara itu Masjidil Haram siap menerima jemaah. Namun untuk tahun ini para jemaah tak diperbolehkan menyentuh Kakbah, yang juga terdapat Hajar Aswad.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga menyiagakan satu petugas kesehatan untuk menangani 50 jemaah. Kebijakan ini diambil demi memastikan pelaksanaan semua langkah pencegahan terkait wabah Covid-19.
Dikutip dari Saudi Press Agency, Rabu (29/7), kementerian menyatakan petugas tersebut merupakan praktisi atau ahli medis berkualifikasi.
“Mereka bertanggung jawab memastikan jemaah di timnya mengikuti semua langkah pencegahan sebagaimana digariskan oleh otoritas, termasuk menjaga jarak sosial, serta memandu setiap perpindahan dari satu tempat ke tempat lain demu kesehatan mereka,” tututrnya.
“Mereka juga bertugas melakukan skrining, mengisi formulir tindak lanjut di bus jemaah, memantau komitmen setiap jemaah untuk mengikuti tindakan pencegahan, serta melaporkan setiap kasus,” imbuhnya.

0 Komentar