Butuh Dana Rp600 Miliar

Butuh Dana Rp600 Miliar
BAKAL TAMBAH MEGAH: Rencana revitalisasi RS Paru Sidawangi membutuhkan biaya yang cukup besar. Tak kurang dari Rp600 miliar dibutuhkan untuk menyulap salah rumah sakit dengan RTH paling luas tersebut. FOTO: ANDRI WIGUNA/ RADAR CIREBON
0 Komentar

 
 
SUMBER – Rumah sakit Paru Sidawangi milik Pemprov Jawa Barat rencananya akan segera direvitalisasi. Tidak tanggung-tanggung, revitalisasi tersebut akan memakan biaya yang sangat besar. Anggarannya sekitar Rp600 miliar untuk menyulap rumah sakit yang sekarang menjadi rumah sakit sangat moderen dengan bangunan empat lantai.
Rencananya, revitalisasi rumah sakit tersebut sedianya dilakukan mulai tahun 2020. Namun seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19, rencana itu urung dilakukan karena banyak anggaran proyek fisik terkena refocusing untuk penanganan Covid-19, termasuk anggaran revitalisasi rumah sakit tersebut.
Direktur RS Paru Sidawangi, dr Lucya Agung Susilowati MARS saat ditemui Radar mengatakan, proyek revitalisasi tersebut rencananya akan dialsakanakan secara bertahap atau multiyears karena membutuhkan anggara yang cukup besar.
“Kalau rencana awal itu anggarannya multiyears, ini karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Rencana tahun ini dimulai tapi terkendala pandemi, mudah-mudahan bisa direalisasikan tahun depan,”ujarnya.
Tahapan untuk pembangunan tersebut menurut dr Lucya sudah melalui beberapa tahapan, bahkan Detail Engineering Design (DED) pun sudah diajukan, konsepnya pun disetujui. Hanya memang menurut dr Lucya rencana tersebut harus ditunda karena pandemi.
“Kita juga memikirkan skema dengan pembiayaan lain misalkan melibatkan pihak ketiga. Sehingga ada dana talangan yang membuat progress pembangunan bisa menjadi cepat. Kalau menunggu anggaran kan multiyears, syukur-syukur skema lain ini bisa dialokasikan dalam satu tahun,” harapnya.
Lahan rumah sakit sendiri menurut dr Lucya sangat luas. Totalnya tidak kurang dari sekitar 10 hektare. Selain bangunan rumah sakit, manajemen juga berencana membuat kawasan terpadu, di mana ada pelayanan kesehatan, business center dan lain-lain.
“Kita sepertinya salah satu rumah sakit yang lahan RTH nya masih sangat kuas, kita ada 10 hektare luas lahan disini. Rencananya kita buat business center sehingga nanti bisa ada minimarket, hotel, guest house maupun fasiltas lainnya,” jelasnya. (dri) 

0 Komentar