Lambat Entry Data, Gagal Masuk Daftar

pelatihan-pcr-portabel
Petugas dilatih menggunakan PCR portable bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Senin (31/8). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Kabupaten Cirebon tidak termasuk daerah yang pelaksanaan pengetesan PCR-nya sudah mencapai 1 persen dari populasi, sesuai standar WHO. Itu berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Padahal, pelaksanaan swab test di Kabupaten Cirebon saat ini, pengetesan PCR sudah melewati angka 1,1 persen dari populasi yakni sebanyak 25.035 spesimen.
Usut punya usut, rupanya kondisi tersebut terjadi karena Kabupaten Cirebon tidak melaporkan entry data yang harusnya dilaporkan ke provinsi, sehingga pelaksanaan PCR yang sudah melewati angka 1 persen di Kabupaten Cirebon, tidak tercatat di provinsi.
“Kondisi ini baru diketahui saat rapat tadi siang. Ini karena Kabupaten Cirebon belum melakukan entry data yang harus dilaporkan ke provinsi,” ujar Kabag Humas Pemkab Cirebon, Nanan Abdul Manan SSTP MSi saat dikonfirmasi Radar, kemarin.
Ditambahkannya, saat ini Kabupaten Cirebon tengah melakukan perbaikan dan mempercepat proses entry data pelaporan ke provinsi terkait upaya-upaya yang sudah dilakukan dalam penanggulangan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Cirebon. “Sedang kita perbaiki pelaporannya,” imbuhnya.
Kabupaten Cirebon sendiri tidak masuk ke dalam daerah yang sudah melakukan pengetesan PCR kepada 1 persen populasi warganya sesuai dengan standar WHO.
Daerah-daerah yang sudah melakukan pengetesan di atas 1 persen adalah Kota Bandung, Cimahi, Sukabumi, Banjar, Bekasi, Bogor, dan Kota Cirebon.
Rinciannya, Kota Bandung telah melakukan tes PCR terhadap 64.243 spesimen atau 2,56 persen dari populasi, Kota Cimahi terhadap 11.956 spesimen (1,95 persen), Kota Sukabumi terhadap 3.962 spesimen (1,21 persen), Kota Banjar terhadap 2.194 spesimen (1,20 persen), Kota Bekasi terhadap 33.067 spesimen (1,10 persen), Kota Bogor terhadap 12.099 spesimen (1,09 persen), dan Kota Cirebon terhadap 3.399 spesimen (1,06 persen).
Sementara secara keseluruhan berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), tes PCR di Jabar per 28 September pukul 14:30 WIB mencapai 383.335 atau kurang lebih 0,75 persen dari populasi.
TAMBAH MESIN PCR
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr H Edy Sugiarto MKes menjelaskan, rencana penambahan mesin PCR tersebut, sudah diusulkan dalam rencana belanja Dinkes yang akan dibuat pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) tahun 2021.

0 Komentar