Melihat dari Dekat Pabrik Gula Usia 173 Tahun di Gempol

pabrik-gula-gempol-palimanan
Pabrik Gula Gempol, Palimanan, Kabupaten Cirebon. Foto: Ade Gustiana/Radar Cirebon
0 Komentar

Cirebon punya sejarah panjang produksi gula di masa lampau. Peninggalan itu masih bisa dilihat. Salah satunya pabrik milik PT PG Rajawali II di Palimanan. Beroperasi sejak 1847. Hingga kini masih dijaga 24 jam oleh satpam. Sering dijadikan tempat uji nyali.

Ade Gustiana, Cirebon
ILALANG dibiarkan tumbuh subur di sekelilingnya. Tingginya melebihi orang dewasa. Peninggalan itu masih nampak nyata. Terutama bangunan eks pabrik. Meski hanya nampak dinding depan yang masih kokoh. Saking tuanya, dinding itu banyak dirambati akar liar pohon. Di balik warna putih yang sudah mulai mengusam. Serta aksen hijau yang mulai pudar.
Pabrik ini terakhir beroperasi tahun 1995. Cerobong asap tinggi sekitar 30 meter menjadi salah satu ikon yang tak terlupakan dari lokasi ini. Pondasi batu bata yang mulai menghitam terlihat dari jauh. Sangat sulit untuk mendekat karena ilalang yang rimbun.
Jalan menuju tempat ini berkerikil. Meski masih bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Dari depan, ada dua orang security yang berjaga. Tepatnya di sisi sebuah bangunan taman kanak-kanak (TK). TK itu masih aktif. “Seluruhnya ada enam security,” kata petugas keamanan yang berjaga kemarin siang, Johan.
Penjagaan dibagi dua shift. Satu shift 2 orang. Mereka bertugas selama 12 jam. Sejak pukul 6 pagi hingga 6 sore. Kemudian disambung shift selanjutnya. Untuk mitos PG itu mistis, Johan menganggap biasa-biasa saja. Tak ada kejadian aneh yang dianggap mengganggu saat ia bertugas. Sudah 10 tahun Johan jadi security di sana. Lalu ia juga mengaku sebagai warga asli setempat.
Sekitar 50 meter dari TK, ada sebuah bangunan yang dahulu dijadikan tempat penimbangam tebu. Tebu-tebu yang baru datang untuk diproses ke penggilingan lebih dulu melewati bangunan ini. Sayang tak ada lagi bekas timbangan itu. Selain fisik bangunan yang memang sudah mulai merapuh.
Terus masuk, di situ ada pos jaga sesungguhnya. Masih ada meja dan kursi. Papan tulis untuk mengingatkan waktu tugas juga masih ditempel. Tertulis dengan spidol. Sayangnya markas security ini kondisinya sudah tak layak. Kotor dan berdebu. “Atapnya juga pada bocor,” kata Jumadi, rekan Johan yang berjaga kemarin.

0 Komentar