Pedagang Pindah ke Pasar Darurat

Pedagang Pindah ke Pasar Darurat
Pedagang menempati kios di pasar sementara. Foto: Deny Hamdani/ Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Para pedagang Pasar Desa Losari Kidul mulai menempati pasar darurat. Meskipun demikian tetap masih ada pedagang yang bertahan di pasar lama. Alasannya tidak sanggup membeli kios di pasar desa yang akan direvitalisasi.
Perwakilan pengembang pembangunan Pasar Desa Losari Kidul, Febri mengatakan pihaknya dan Pemdes tengah melakukan pemindahan para pedagang Desa Losari Kidul ke pasar darurat. “Untuk pemindahan pasar kita nggak punya kendala,” ujarnya.
Febri mengatakan hambatan pemindahan pasar yakni bagi pedagang yang tidak membeli kios, maka pihaknya tidak menyediakan tempat di pasar darurat. “Kendalanya yang nggak mau membeli saja, karena yang nggak mau membeli, kita nggak sediakan tempat pasar sementara,” tuturnya.
Febri mengungkapkan pihaknya menargetkan pembangunan Pasar Desa Losari Kidul selesai dalam 15 bulan. “Pelaksanaan kita punya target 15 bulan. Untuk meramaikan pemindahan pedagang dari pasar lama ke pasar sementara, kita adakan undian,” ujarnya.
Febri mengklaim hampir sebagian besar pedagang Pasar Losari Kidul membeli kios dan menempati pasar darurat. Dari 250 pedagang, sekitar 210 pedagang memutuskan untuk membeli kios di pasar baru nanti. Mayoritas, kata dia, pedagang yang membeli sudah pindah ke pasar darurat.
Terpisah, salah seorang pedagang, Nurtomo mengatakan dirinya tidak membeli kios di pasar yang akan dibangun. Dirinya tetap bertahan dipasar lama. “Saya nggak beli kios jadi tetap bertahan di sini,” ujarnya.
Nurtomo mengungkapkan dirinya tidak membeli kios di pasar yang akan dibangun karena harganya cukup memberatkan. Begitu juga cicilan per bulannya. Nurtomo mengatakan tetap bertahan di pasar lama merupakan pilihan yang sulit, karena kondisinya sepi. Apalagi saat in pembeli sudah tahu pedagang pindah ke pasar darurat.
“Tetapi mau bagaimana lagi, harga kiosnya cukup mahal. Saya nggak mampu belinya. Untuk bayar sales barang dagangan saja kadang susah,” ujarnya.
Nurtomo mengungkapkan dirinya tidak takut digusur karena masih bertahan di pasar lama. “Siapa yang mau gusur, inikan tanahnya bukan punya desa. Memang ini masih termasuk bagian pasar Losari Kidul tetapi tanahnya bukan punya desa,” tuturnya.

0 Komentar