Puluhan Santri di Kabupaten Cirebon Positif Covid-19

dri -soal tenaga dokter minim (1)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes. FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Ada kluster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Dalam kluster pesantren tersebut, diketahui sekitar 53 orang terkonfirmasi positif virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan, paparan corona di kalangan santri diketahui dari swab dan rapid test masif yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 untuk memutus dan mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
“Ada kluster baru, saat ini dalam penanganan dan pengawasan. Hasil sementara ada sekitar 53 kasus yang positif,” ujarnya.
Dirinya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Di antaranya dengan melakukan tracing dan tracking, serta penelusuran kontak erat dari kasus terkonfirmasi.
“Kasus paling banyak menimpa anak yang dari luar Cirebon. Jadi tidak semuanya terdata di kita. Yang dari luar Cirebon datanya kita kirimkan ke satgas daerah masing-masing,” imbuhnya.
Ditambahkan Eni, jumlah santri asal Cirebon yang terpapar dari kluster tersebut sebanyak 23 orang. Saat ini, para santri melakukan isolasi di pesantren dan terus dipantau perkembangannya.
“Dari 53 kasus itu, ada sekitar 23 santri dari Cirebon, sisanya dari luar daerah. Jumlah tersebut belum ditambah 5 kasus yang reaktif rapid test,” bebernya.
Dijelaskannya, saat ini pihaknya sudah melakukan swab test kepada 265 santri yang ada di pesantren tersebut. Jumlah itu belum ditambah jumlah santri yang sudah menjalani rapid test.
“Santri yang positif akan melakukan isolasi mandiri di pesantren. Selanjutnya akan dipantau selama 14 hari ke depan,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk kasus terkonfirmasi di Kabupaten Cirebon saat ini berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Cirebon, terjadi penambahan 47 kasus. Sehingga jumlah total kasus terkonfirmasi sebanyak 2.276 orang.
Dari kasus penambahan tersebut, ada dua kasus meninggal dunia, di antaranya satu kasus meninggal dari kalangan tenaga pengajar atau guru. Korban merupakan guru yang berasal dari Kecamatan Arjawinangun dengan usia 46 tahun. Korban sebelumnya masuk ke dalam daftar pasien suspek. Total jumlah kasus meninggal dunia sampai saat ini berjumlah 144 orang.
RS WALED HAMPIR PENUH

0 Komentar