Berolahraga Sebaiknya Pakai Masker atau Tidak?

razia-masker-kota-cirebon
Warga berolahraga di Stadion Bima Menggunakan masker. Seiring belum taatnya masyarakat pada pencegahan covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pemerintah kabupaten/kota melaksanakan razia masker. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Bersepeda kini menjadi salah satu olahraga yang banyak digemari masyarakat. Bukan hanya di pagi hari namun kini di malam hari juga banyak masyarakat yang bersepeda berkeliling kota.
Di tengah pandemi ini, penggunaaa masker pun dilakukan oleh masyarakat termasuk saat sedang bersepeda. Ternyata hal ini membuat oksigen yang dihirup saat bersepeda tak maksimal.
Kepala UPT Puskesmas Kejaksan, dr H Junny Setyawati MKM mengatakan, berolahraga di tengah pendemi ini dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan jaga jarak. Bila hal ini bisa dilakukan, penggunaan makser tidak diperlukan agar oksigen bisa dihirup secara maksimal.
Saat bersepeda di alam terbuka, tentu boleh tidak menggunakan makser. Namun saat berhenti dan berada di kerumunan orang, wajib menggunakan masker. “Jika bersepeda pakai masker berasa sesak atau nafas berdebar, lepaskan dan pelankan kayuhan sepeda. Bisa berhenti sejenak lanjutkan dengan menggayuh pelan dan jaga jarak. Kalau bersepeda dengan santai tanpa merasa sesak atau dada berdebar, boleh dilanjutkan pakai masker,” kata Junny, kepada Radar Cirebon.
Lanjutnya, pada latihan kebugaran lainnya dengan intensitas berat, masker juga harus dilepaskan untuk membantu penghirupan oksigen lebih maksimal. Hal ini bisa digantikan dengan jaga jarak. Meski sebenarnya, kondisi setiap orang berbeda-beda juga kondisi masker yang digunakannya.
Misalnya seseorang memiliki kecenderungan panyakit pernafasan atau jantung. Contoh pada anak di bawah 2 tahun tidak boleh pakai masker, karena kekhawatirkan mengganggu pernafasan. Maka pada olahraga yang cepat atau ritme memacu jantungnya cukup tinggi, penggunaan masker bisa disesuikan. “Prinsipnya jaga jarak, kalau tidak bisa jaga jarak ya olahraga di rumah saja,” jelasnya.
Waktu yang direkomendasikan untuk bersepeda juga bisa di pagi hari atau sore hari. Saat pagi hari oksigen masih banyak dan bersih. Untuk lintasan sendiri sebaiknya pilih lintasan yang tidak ramai orang atau lali lintas.
Kemudian bawa minum sendiri, membawa masker, hand sanitizer, terapkan jaga jarak, dan perhatikan keamanan bersepeda seperti mengenakan helm dan lainnya.
Sementara itu, salah satu pesepeda, Didi (49) menuturkan memasuki AKB bersepeda menjadi pilihan olahraga. Ia kerap bersepeda setiap pagi dan sore hari saat weekend. Bersepeda saat pagi hari menurutnya lebih menyegarkan karena belum banyak kendaraan berlalu lalang maupun orang yang mulai beraktivitas. “Karena masih pandemi, jaga jarak harus tetap diterapkan saya lebih memilih bersepeda sendiri di pagi hari sebelum beraktivitas, jalanan juga masih sepi tak ada kerumunan,” tuturnya. (apr)

0 Komentar