Saat Penyuluhan Kesehatan Juga Beralih ke Daring

apr-box-daring kesehatan upt puskesmas kejaksan
Kepala UPT Puskesmas Kejaksan, dr Hj Junny Setyawati MKM mengisi sosialisasi kesehatan daring. Foto: Apridista S Ramdhani/Radar Cirebon
0 Komentar

Di tengah pandemi, penyuluhan kesehatan diharapkan dapat tetap berjalan. Seiring kebutuhan untuk meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat. Salah satu jalan yang dipilih adalah menggelar secara daring. Bagaimana antusias masyarakat?

APRIDISTA SITI RAMDHANI, Cirebon
METODE daring diharapkan dapat menjadi alternatif. Selain lebih fleksibel, masyarakat dapat berkomunikasi secara langsung dengan tenaga kesehatan. Bahkan, belakangan ini masyarakat semakin antusias dan mengajukan materi yang hendak dijabarkan.
Pekan ini misalnya, masyarakat antusias meminta materi gowes di tengah pandemi untuk dibahas lebih dalam diskusi daring.
Tingkat awareness masyarakat pada dunia kesehatan di tengah pandemi ini terus meningkat. Salah satunya dengan semakin antusiasnya masyarakat mengikuti kegiatan penyuluhan. Seperti yang dilakukan Puskesamas Kejaksan.
“Kalau awal menggelar live Facebook masih pasif penontonnya, sekarang justru masyarakat yang request tema pembahasannya,” kata Kepala UPT Puskesmas Kejaksan, dr Hj Junny Setyawati MKM.
Kesadaran akan kesehatan di masa pandemi ini menjadi salah satu barometer sosialisasi daring yang digelar Puskesmas Kejaksan semakin diminati. Pembahasan tema gowes di tengah pandemi pun mendapatkan perhatian yang cukup tinggi.
Dalam kesempatan itu, Junny memaparkan bahwa gowes atau bersepeda menjadi olahraga yang direkomendasikan oleh WHO selain jalan kaki. Bersepeda bisa aman di masa pandemi bila memperhatikan beberapa hal, seperti protokol kesehatan dan keamanan berkendara.
Untuk mendapatkan sehat, yang pertama harus dilakukan adalah pastikan bahwa diri dalam kondisi sehat. Lebih disarankan bersepeda sendiri karena lebih aman atau bila berkelompok paling banyak 5 orang atau sebaiknya bersama keluarga. “Isi makanan dan minum secukupnya sebelum berangkat. Pastikan kondisi sepeda layak dan pakai masker,” tuturnya.
Pemilihan waktu juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Pagi hari sangat direkomendasikan, karena belum terlalu banyak polusi dan lalu lintas tak padat. Untuk menjaga kebugaran, bersepeda cukup 30-60 menit saja.
“Kemanan bersepeda sangat tergantung pada kedispilinan terhadap prtokol kesehatan, keamanan, dan ketaatan pada peraturan lalu lintas,” terangnya.
Dengan banyaknya masayrakat yang meminta tema bersepeda di pekan ini, juga menandakan masyarakat semakin peduli untuk berolahraga. Pihaknya pun menambahkan dalam menjaga kesehatan, pola hidup sehat bisa didapatkan dengan menjaga pola makan, tidur teratur, juga olahraga teratur. Namun, dalam kondisi saat ini, pihaknya kembali selalu mengingatkan untuk terus memantau angkapeningkatan covid-19.

0 Komentar