Buka Usaha di Tengah Pandemi

oksigen-coffee-cirebon
Oksigen Coffee Cirebon. Foto: Apridista S Ramdhani/Radar Cirebon
0 Komentar

Tak sedikit pengusaha yang tumbang di tengah pandemi. Namun, bermunculan juga mereka yang memanfaatkan peluang. Seperti usaha yang dirintis Irfan Jaelani.

APRIDISTA SITI RAMDHANI, Cirebon
TAHUN 2020 memang sudah menjadi target dibukanya cabang baru Oksigen Coffee yang oleh pria bernama lengkap Irfan Jaelani, sejak jauh-jauh hari.
Membuka Oksigen Coffee pertama di Jogjakarta, menginginkannya mengembangkan usaha di kampung halamannya, Cirebon. Perencanaan yang matang sudah disiapkan untuk cabang baru tersebut hadir di awal Maret-April.
“Sebetulnya, pertimbangan Maret-April itu Ramadan, banyak mahasiswa rantau pulang Cirebon seperti saya. Saya pikir momen itu jadi momen yang pas untuk membuka Oksigen Coffee Cirebon,” tuturnya.
Namun, siapa sangka di bulan tersebut akan terjadi pandemi Covid-19. Irfan pun terpaksa menahan sejenak opening coffee shop-nya. Apalagi, ada pembatasan aktivitas oleh pemerintah. Padahal waktu itu, persiapan launching sudah rampung. “Di momen ini saya sempat bimbang, mau lanjut dibuka atau tahan saja,” jelasnya.
Sambil menunggu perkembangan, ia pun melihat masyarakat yang sudah mulai lelah di rumah aja. Ia melihat banyak masyarkat yang mulai curi-curi beraktivitas keluar rumah untuk sekadar membeli kopi.
Dari situ, ia pun memutuskan untuk memulai usahanya. “Saya yakin masyarakat mencari juga tempat ngopi, berbarengan dengan kelonggaran adanya PSBB, saya buka,” ujarnya.
Pembukaan awal, Irfan tak berani memberikan target pengunjung. Pasalnya jelas tidak mungkin ada pengunjung sebanyak biasanya karena adanya PSBB. Namun tak hanya modal berani dan niat, ia juga memperhitungkan momen, konsep, dan produknya.
“Tak hanya yakin, saya juga melihat habit market saya, juga momen di sini masyarakat sudah mulai jenuh, kedai kopi pun belum banyak yang buka, saya berani buka dengan menerapkan protokol kesehatan, ” ungkapnya.
Dari situ, ternyata di luar dugaan respons pengunjungnya pun mulai mendapat respon positif. Ia juga meyakini saat mendapatkan customer, bukan hanya memberikan produk yang mereka inginkan saja. Namun service juga menjadi penting.
Karakteristik customer di berbagai kota jelas berbeda, khususnya di Cirebon sendiri terutama pada momen saat ini, Irfan meyakini orang datang ke tempat nya bukan hanya keperluan ngopi namun berbincang bersama.

0 Komentar