Kiat Paper and Sip Dongkrak Omzet di Tengah Pandemi Covid-19

Kiat Paper and Sip Dongkrak Omzet di Tengah Pandemi Covid-19
SIAP TEMPUR: Karim Benzema (kanan) selalu top performa. -FOTO: AP PHOTO
0 Komentar

Berbagai sektor turut terdampak pandemi covid-19. Namun di tengah pandemi tersebut, ada yang mampu menyesuaikan diri, bertahan, bahkan mendongkrak omzet usahanya. Salah satunya Paper and Sip. Bagaimana kiatnya?

APRIDISTA S RAMDHANI, Cirebon
BERBAGAI inovasi dan strategi bisnis menjadi langkah yang ditempuh Paper and Sip di tengah wabah corona virus disease (covid-19). Meski sempat juga mengalami kesulitan saat diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Owner Paper and Sip, Adrian Budianto menuturkan, selama pandemi ia tak melayani pemesanan dine in. Sama seperti pelaku usaha kuliner lainnya yang memberlakukan take away dan pemesanan melalui ojek online.
Yang berbeda adalah, ketiak pengusaha lainnya berhenti sementara untuk melakukan promosi, justru Adrian memilih untuk terus meningkatkan aspek ini. “Pemasukan memang awalnya menurun, namun dengan dana darurat kami giat lakukan promosi sebagai salah satu strategi marketing kami,” ujar Adrian, kepada Radar Cirebon.
Promosi tersebut tidak hanya menyangkut produk. Tetapi juga memanfaatkan momen tertentu. Misalnya saat lebaran Paper and Sip menghadirkan hampers. Dari situ, ternyata pemasukan pun mulai naik. Bahkan dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Dari sini, berbagai menu baru pun dihadirkan. Ditambah dengan memberikan promo di pemesanan ojek online berbagai pesanan pun mulai silih berganti. “Kita kejar kuantitas, dengan memberikan promo di ojek online. Di situ kuantitas cukup tinggi, bahkan menu croissant kita selalu sold out saat PSBB kemarin,” tuturnya.
Tak hanya itu, menyadri di masa PSBB, masyarakat tak banyak kelaur rumah, pihaknya pun mulai menyediakan berbagai menu yang bisa dinikmati di rumah. Salah satunya kopi literan.
Di pekan pertamanya bahkan ia bisa menjual 15-20 liter kopi literan. Dengan ini tentu pemasukan terus meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya di bulan yang sama. “Kalau dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama, omzet kita malah naik 20 hingga 30 persen,” ungkapnya.
Saat ini, setelah masuk adaptasi kebiasaan baru (AKB), Paper and Sip juga sudah mulai melayani pemesanan dine in. Namun tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Misalnya pengecekan suhu tubuh, wajib mengenakan masker, menggunakan hand sanitizer saat hendak masuk. Dan pihaknya pun menetapkan batas jumlah pengunjung yang masuk. “Biasanya kita bisa menampung sampai 40 orang, kini kita kurangi maksimal 20 orang, yang nggak masker pun tidak diperbolehkan masuk,” tukasnya.

0 Komentar