Ada 22 Tempat Cuci Tangan di Tempat Umum

tempat-cuci-tangan
Warga mencuci tangan memanfaatkan fasilitas yang disedaiakan di Pasar Kanoman, Kamis (13/8). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Kantor penanggulangan bencana daerah (KPBD) Kota Cirebon, melakukan monitoring dan evaluasi tempat cuci tangan di sejumlah tempat umum. Tujuannya memastikan tempat cuci tangan berfungsi dengan baik.
Kepala KPBD, Ir Agung Sedijono MSi mengatakan, data di KPB tedapat setidaknya 22 titik tempat cuci tangan di tempat umum. Lokasinya tersebar di Pasar Drajat, Pasar Gunungsari, Pasar Jagasatru, Pasar Kanoman, Pasar Kalitanjung, Pasar Pagi, Pasar Balong, Pasar Perumnas dan balai Diklat BKKBN.
Di titik itu, tempat cuci tangan dibuat langsung oleh KPBD. Kemudian ada bantuan dari Jabar Bergerak yang dipasang di sejumlah titik seperti di Selter PKL BJB, Selter Alun-alun Kejaksan, Selter PKL Stadion Bima, Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Nurul Amal Perumnas.
Dalam waktu dekat, KPBD berencana mengecek ketersediaan air di dalam bak penampung. “Jangan sampai tempat cuci tangan tersedia, airnya malah tidak ada,” tuturnya.
Diakui, keberadaan tempat cuci tangan sangat penting. Terutama dalam mencegah penularan virus corona dari aktivitas warga di tempat umum.
Seperti diketahui, berdasarkan pantauan Radar Cirebon di sejumlah pasar tradisional ditemukan banyak tempat cuci tangan yang tidak berfungsi. Baik karena tidak ada air, tidak ada sabun dan ada juga yang rusak.
Di Pasar Kanoman misalnya, dari 4 tempat cuci tangan yang berada di jalan masuk utama, hanya dua yang masih difungsikan. Satu tempat cuci berada tepat di bawah gapura dan satunya lagi berada di sisi jalan. Berjejer dengan 2 tempat cuci tangan portable lainnya. Air untuk mencucinya sudah jarang dipasok. Sabun dan juga tisu juga telah lama habis.
Hal yang sama terjadi di Pasar Jagasatru. Beberapa tempat cuci tangan banyak yang tak berfungsi karena tak mendapatkan pasokan air dan sabun. (abd)

0 Komentar