Anggaran Lapangan Kebumen “Disunat”

alun-alun-kebumen
Kondisi eksisting Lapangan Kebumen yang akan ditata oleh pemerintah kota, Senin (3/8). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Rencana revitalisasi Lapangan Kebumen, segera masuk tahap lelang. Namun, ada perubahan spesifikasi pekerjana proyek dari rencana awal, mengingat sebagian anggarannya dipangkas untuk refocusing anggaran penanganan covid-19.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Cirebon Syaroni ATD MT menjelaskan, rencana awal revitalisasi lapangan kebumen yang berada di sekitar area kota tua tersebut, dianggarkan hampir Rp5 miliar. Namun, diefisiensi spesifikasi pekerjaanya hanya senilai Rp3 miliar.
“Sudah masuk dan segera ditender, bareng dengan penataan jalan drainase dan trotoal Siliwangi-Kartini, juga lanjutan finishing gedung DPKUKM. Dokumennya sudah masuk ULP. Hanya nilainya yang dievaluasi,” kata Syaroni, kepada Radar Cirebon, Senin (3/8).
Nilai tersebut, kata Syaroni, meliputi beberapa item pekerjaan inti di dalam lapangan yang berada di sekitar area cagar budaya tersebut. Diantaranya, pekerjaan utama di bagian dalam lapangannya saja.
“Untuk pagar keliling, dan variasi lainya belum termasuk. Mungkin akan dikerjakan dua tahap, tahun ini yang intinya dulu. Tahun depan mudah-mudahan kelanjutan tahap berikutnya,” ungkapnya.
Terkait dengan progres proyek finishing Alun-alun Kejaksan, Syaroni memastikan sudah mengeluarkan surat addendum kepada pihak penyedia barang dan jasa untuk perpanjangan waktu pengerjaan proyek hingga 60 hari ke depan, terhitung berakhirnya waktu pengerjaan rencan awal di tanggal 16 agustus.
Meski demikian, hingga saat ini anggaran pekerjaan finishing alun-alun senilai Rp14,2 miliar belum sepeserpun yang ditransfer dari pemerintah provinsi ke kas Pemerintah Kota Cirebon. Namun, dari pihak pemprov siap untuk menyalurkan anggaran tersebut pada waktunya nanti.
“Provinsi sudah kasih kepastian akan bertanggungjawab menyalurkan anggaran tersebut, tapi kapan-kapanya belum tahu. Mudah-mudahan tidak lewat tahun. Kalau bisa Oktober, pas mau selesai pekerjaanya, sebelum itu uang sudah turun,” tuturnya.
Sementara itu, progres pembangunan Alun-alun Kejaksan hingga saat ini masih terbilang stagnan. Syaroni memastikan pertumbuhan pekerjaanya hanya 1-2 persen, sejak proyek tersebut agak tersendat di awal Juli lalu saja baru mencapai 44 persen. (azs)

0 Komentar