Bercocok Tanam Terrarium, Ekosistem dalam Wadah Kaca

Bercocok Tanam Terrarium, Ekosistem dalam Wadah Kaca
0 Komentar

Bercocok tanam jadi salah satu hobi yang banyak dipilih pada masa pandemi Covid-19. Jika ingin mencari aktivitas berocock tanam yang berbeda, terrarium jawabannya. Terraium juga menjadi salah satu dekorasi pelepas stres yang estetik.

APRIDISTA SITI RAMDHANI, CIREBON
DI kota besar, terraium memang sudah tak asing lagi. Bahkan dekorasi ini pun sudah menjadi gift spesial untuk orang terkasih. Itulah yang dikatakan Owner Flora Kita, Aris. Menjadi pioner penjual terrarium di Cirebon sejak 2017, menjadi langkah yang sulit bagi Aris. Pasalnya, belum banyak masyarakat Cirebon yang mengetahui terrarium. Belum lagi bahan-bahan untuk membuat terrarium sendiri yang sulit ditemukan.
“Sejuah ini saya menerima pesanan dari luar kota sebagian besar. Cirebon hanya segelintir saja. Saat ini juga saya tak ready stock, harus pesan dulu,” ungkapnya.
Aris menjelaskan, terrarium sendiri merupakan tiruan ekosistem darat dalam wadah kaca. Ada yang terbuka seperti yang di dalamnya ditanami kaktus, ada juga yang tertutup seperti yang dibuat oleh Aris.
Untuk membuat terrarium, yang pertama sediakan terlebih dahulu wadah kaca dengan tutup. Misalnya botol kaca, jar, toples kaca, dan sejenisnya. Setelah menyediakan wadah ini, langkah pertama untuk membuat terrarium dengan membuat media tanamnya. Media tanam ini terbuat dari batu kerikil, lumut sphagnum, kemudian tanah atau cocopeat. “Di Cirebon lumut sphagnum sagat sulit ditemukan,” ujarnya.
Lumut sphagnum berfungsi untuk menyimpan air agar tanaman di terrarium selalu lembab. Sedangkan untuk tanah atau cocopeat bisa dipilih salah satu. Sebelumnya, Aris menggunakan tanah, namun beberapa kali terrarium yang ia buat justru tak berhasil.
“Tanah bisa ada jamur dan hama, jadi lebih disarankan menggunakan cocopead,” ungkapnya.
Setelah media tanamnya selesai, bisa langsung menanam tanaman, diawali dengan lumut hidup dan tumbuhan yang hendak ditanam. Tumbuhan yang disarankan untuk terrarium tertutup ini beragam tumbuhan paku seperti paku splir, pakis, hingga anggrek tanah.
“Kalau terrarium tertutup, lebih disarankan tumbuhan paku karena tidak tumbuh dengan cepat sehingga akan tetap dalam wadah tersebut pertumbuhannya,” terangnya.

0 Komentar