Bukan AKB, Sudah Kembali Normal

Abd-Pospesci-Seniman Hajatan (1)
Anggota Papesci menunjukkan pernyataan sikap kepada pemerintah terkait larangan pelaksanaan hajatan pernikahan, Minggu (21/6). Foto: Abdullah/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Sesungguhnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional maupun adaptasi kebiasaan baru (AKB), tidak berpengaruh sampai ke level masyarakat terbawah. Yang terjadi adalah kehidupan kembali normal seperti sebelum ada corona virus disease (covid-19).
Setidaknya, itulah yang terjadi di tengah aktivitas masyarakat. Radar Cirebon yang melakukan observasi lapangan di sejumlah pasar tradisional, aktivitas kerumunan masyarakat dan fasilitas ruang publik, tidak menemukan penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19. (lihat foto)
Pantauan di Pasar Kanoman misalnya. Baik pedagang maupun pembeli banyak yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) setidaknya masker. Fasilitas cuci tangan juga tidak digunakan. Begitu juga di Pasar Induk Jagasatru. Kondisinya tidak berbeda.
Aktivitas yang kembali ke kehidupan normal juga terlihat di Kawasan Stadion Bima (KSB). Tidak hanya yang berolahraga,  kerumunan-kerumunan warga juga terlihat di kios-kios makanan dan minuman di sepanjang jalan utama.
Warung-warung pedagang kaki lima, juga pedagang di Selter PKL Stadion Bima, dipadati kerumunan warga. Tidak ada jaga jarak. Tidak ada masker. Melihat fenomena ini, pemerintah kota semestinya melakukan pendekatan lain.
Bila tidak, PSBB maupun AKB akan sama saja. Mengingat implementasinya hanya dilakukan secara parsial. Oleh masyarakat yang memahami saja.
Di tengah tantangan itu, evaluasi pemerintah masih berkutat pada rencana pergeseran status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional menjadi adaptasi kebiasaan baru (AKB) di Kota Cirebon.
PSBB Proporsional bisa jadi bakal dipilih ketimbang AKB. Mengingat dalam rapat tersebut, yang menjadi acuannya adalah pertumbuhan kasus covid-19. Bukannya penekanan penerapan protokol covid-19.
DALAM  7 HARI JUMLAH TES NAIK DUA KALI LIPAT
Mengacu pada angka covid-19 Kota Cirebon sejauh ini, memang terjadi peningkatan signifikan dalam dua pekan terakhir. Tetapi, yang perlu jadi perhatian adalah kapasitas tes swab dan pengujian dengan polymerase chain reaction (PCR).
Dalam rentang waktu Maret hingga Mei, Kota Cirebon hanya melakukan pengujian 378 sampel swab ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat dan Litbangkes Kementerian Kesehatan.
Angkanya melompat hampir dua kali lipat dalam tujuh terakhir menjadi 633 tes swab dan pengujian PCR. Dari jumlah itu, total kasus positif covid-19 Kota Cirebon 13 orang sesuai data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19.

0 Komentar