Dampak La Nina di Kota Cirebon, Lemah-Sedang

yuda-petir-cirebon-la-nina
Petir di langit Kota Cirebon dilihat dari Jl Perjuangan, beberapa waktu lalu. Foto: Yuda Sanjaya/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi dampak dari fenomena La Nina yang akan melanda Pulau Jawa, khususnya wilayah Kota Cirebon. Dalam beberapa bulan ke depan, efeknya akan dirasakan dengan kategori lemah hingga sedang.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana yang ditimbulkan. La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah.
Kemudian menyebabkan peningkatan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan. Hal itu mengakibatkan pembentukan awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Iziyn mengatakan, La Nina  akan meningkatkan curah hujan 20-40 persen dari biasanya.
Sementara itu puncak hujan diperkirakan jatuh pada bulan Desember 2020. Akibatnya fenomena La Nina bisa menimbulkan berbagai bencana akibat curah hujan tinggi.
“Di Pulau Jawa, terjadi La nina dengan kateogri lemah hingga sedang pada bulan Oktober sampai dengan Desember. Sehingga mengakibatkan curah hujan lebih banyak dari biasanya,” ungkap Faa Iziyn, kepada Radar Cirebon, Jumat (23/10).
Dikatakan Fa Iziyn, fenomena La Nina tersebut dapat menimbulkan beberapa bencana hidrometeorologi, diantaranya banjir bandang, longsor, angin kencang hingga angin puting beliung.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akibat kondisi yang ditimbulkan. Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati.
Kondisi cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalanan licin.
Sementara itu, untuk penanggulangan bencana, Kodim 0614/ Kota Cirebon telah melaksanakan Apel Bersama Gelar Pasukan.
Apel digelar di Makodim 0614/Kota Cirebon, Jumat (23/10), diikuti puluhan peserta lintas intansi terkait kebencanaan terdiri TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, Dishub, BPBD, PMI, Tagana, Linmas, Generasi Muda FKPPI dan instansi terkait lainnya.
Untuk di Kota Cirebon, lokasi yang berpotensi terjadinya banjir diantaranya Kalijaga, Drajat, dan Lemahwungkuk. “Kami juga menyiapkan perlengkapan diantaranya perahu karet untuk evakuasi,” ujar Komandan Kodim (Dandim) Kota Cirebon Letkol Inf Herry Indriyanto.
Dandim menuturkan, Kodim 0614 menyiapkan personelnya di lokasi rawan banjir. Untuk Kodim 0614/Kota Cirebon menyiapkan personel 2 Satuan Setingkat Pleton (SST) kurang lebih sebanyak 60 orang untuk siap gerak mengantisipasi bencana. Dibantu oleh personel instansi lain. (awr)

0 Komentar