Gedung Negara, untuk Paket Wisata Ciayumajakuning

gedung-negara-kota-cirebon
Tampak depan area Gedung Negara. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Untuk mengakselerasi kembali kebangkitan sektor pariwisata pasca pandemi nanti, perangkat daerah yang membidangi urusan pariwisata dan kebudayaan di kabupaten/kota wilayah Ciayumajakuning telah menggagas kerjasama joint trip package.
Semuanya telah menyepakati, starting point trip tersebut direncakan dimulai dari area kompleks Gedung Negara.
Kepala Dinas Kepemudaa Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon, Drs Agus Suherman telah menyampaikan secara lisan usulan atau permohonan kepada Gubernur Jawa Barat, perihal penggunaan Gedung Negara sebagai lokasi awal titik keberangkatan paket wisata terpadu di wilayah Ciayumajakuning.
Menurutnya, beberapa wacana dan rencana yang digagas dari forum perangkat daerah yang membidangi urusan parbud di wilayah Ciayumajakuning tersebut, diantaranya pasca pandemi nanti kebangkitan sektor pariwisata akan menjadi komoditas andalan untuk kembali menggeliatkan perekonomian masyarakat yang terdampak.
Dengan bangkitnya sektor pariwisata ini, akan otomatis membawa multiplier effect terhadap sektor-sektor yang beririsan dengan pariwisata tersebut. Sehingga, tidak hanya dapat menghidupkan kembali perekonomian masyarakat yang berkecimpung pada bisnis pariwisata saja.
“Kami akan mengusulkan permohonan izin kepada Gubernur Jawa Barat, untuk dapat menggunakan area parkir Gedung Negara sebagai titik awal keberangkatan paket wisata terpadu Ciayumajakuning,” ujarnya.
Hal ini juga bertujuan sekaligus mengenalkan Gedung Negara sebagai bangunan warisan cagar budaya kepada wisatawan. Setelah itu, keberangkatan paket wisata dapat bebas memilih menuju destinasi-destinasi yang ada di Kabupaten/Kota wilayah Ciayumajakuning.
“Kita semua berharap wabah pandemi ini segera berlaku, sehingga dapat kembali menghidupkan seluruh sektor dan perekonomian di daerah maupun nasional,” imbuhnya.
Gedung Karesidenan Cirebon dibangun pada tahun 1865 ketika Karesidenan Cirebon dipimpin oleh Albert Wilhelm Kinder De Camurecq. Pada waktu itu gedung ini berfungsi sebagai Rumah Dinas Residen, sementara kantor residen sendiri berada di Lemahwungkuk yang dibangun pada tahun 1841.
Pembangunan gedung kantor dan rumah dinas ini nampaknya merupakan dampak kebakaran Benteng De Beschertmingh yang terjadi pada tahun 1835, yang kemudian diikuti dengan pemindahan kantor dan pemukiman orang-orang Eropa keluar kawasan pelabuhan.
Jika mengacu pada masa pembentukan Karesidenan Cirebon tahun 1808, pembangunan kedua gedung itu memang cukup lambat. Hal itu mungkin karena mereka merasa lebih aman berada dalam Benteng De Beschertmingh yang didirikan pada tahun 1686 di kawasan pelabuhan.

0 Komentar