Kisah AK, Bocah Inspiratif yang Menjalani Isolasi Mandiri di Hotel Langensari

Kisah AK, Bocah Inspiratif yang Menjalani Isolasi Mandiri di Hotel Langensari
Pasien covid-19 anak-anak saat menjalani isolasi di Hotel Langensari. Foto: IST/Radar Cirebon
0 Komentar

Perjuangan AK (8), pasien Covid-19 yang berhasil melalui masa isolasi, patut diacungi jempol. Bocah asal Kelurahan Karyamulya ini, menjadi inspirasi dan penyemangat, karena mampu melewati masa-masa sulit dengan mandiri. Tinggal seorang diri di kamar isolasi Hotel Langensari.

AZIS MUHTAROM, Cirebon
SETELAH dinyatakan positif Covid-19 pada 19 Oktober lalu, pasien cilik ini langsung disarankan untuk isolasi mandiri. Karena orang tua beserta anggota keluarganya yang lain hasil tes swabnya negatif. Pihak puskesmas memberikan pemahaman, yang akhirnya bisa diterima oleh keluarga.
Alhasil, Senin sore AK mulai masuk ke ruang isolasi Hotel Langensari. Tinggal seorang diri dan mesti terpisah sementara dengan keluarga tercintanya. Namun, tidak membuatnya patah semangat untuk sembuh.
“Awalnya kita yang khawatir. Bisa dibayangkan bagaimana seorang anak kecil diisolasi mandiri, jauh dari keluarganya. Saya sampai titip pesan kepada dokter dan tim medis yang jaga, agar pasien 8 tahun itu diberi perhatian khusus. Perlakukan dia seperti merawat anak sendiri,” ujar Kepala Dinkes Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes, Jumat (23/10).
Bahkan, kamar ruang isolasinya pun sengaja ditempatkan sangat dekat dari kamar yang dijadikan posko tim medis. Nyaris Berhadap-hadapan. Sehingga bisa memantau setiap waktu dari dekat perkembangan dan aktivitas pasien cilik itu selama di ruang isolasi.
Tapi kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Pasien cilik ini ketika diperhatikan oleh perawat dan tim medis dari seberang posko, justru terlihat sangat tegar dan mandiri. Tidak tampak raut wajah cemas dan sedih, seperti yang dikhawatirkan selama ini.
Senyum gadis kecil itu selalu terpancar kala petugas medis secara rutin dan berkala, menyapanya pada saat jam visit. Serta memberikan kiriman makanan, suplemen obat, dan multivitamin lainnya.
“Ketika petugas kita ngirim makanan, minuman, dan obat-obatan. Alhamdulillah dia selalu ceria. Yang awalnya dikhawatirkan kita takutnya sedih, murung, yang menjadikan imunnya turun,” ujar Edy.
Dia memprediksi, jika kondisi ruang dan ceria yang ditunjukkan pasien cilik tersebut selama menjalani masa isolasi di hotel, membuat imunnya semakin meningkat. Terbukti, dalam beberapa hari setelahnya, pasien cilik tersebut menjalani swab test lanjutan dan hasilnya negatif.

0 Komentar