Kota Cirebon Krisis Ruang Isolasi Pasien Covid-19

ruang-isolasi-covid-19-bkkbn-kota-cirebon
Suasana di ruang isolasi Gedung Darurat Covid-19 Jl dr Sudarsono. Foto: Okri Riyana/Radar Cirbeon
0 Komentar

CIREBON – Kapasitas bed/tempat tidur ruang isolasi covid-19 di fasilitas medis rumah sakit pemerintah maupun swasta di Kota Cirebon dalam kondisi krisis. Tersisa hanya 5 bed yang ada di dua rumah sakit pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes memaparkan, lima bed yang tersisa tersebut, empat di RSD Gunung Jati dan satu di RST Ciremai. Selebihnya, RS swasta yang punya fasilitas isolasi covid-19 sudah tidak menerima tambahan pasien lagi karena sudah full.
Imbasnya, jika ada penambahan kasus positif yang masif lagi ke depannya, maka untuk sementara pasien yang membutuhkan isolasi atau perawatan akan ditransit sementara di Gedung Pusdiklat BKKBN, yang masih tersedia 37 bed isolasi.
Seperti diketahui, kasus terkonfirmasi positif Kota Cirebon bertambah sembilan orang dalam satu hari. Sehingga, per Rabu (2/9) total kasus terkonfirmasi positif ada 94 orang. Sebanyak 40 di antaranya masih isolasi, 47 orang selesai isolasi/sembuh, dan 7 lainnya sudah meninggal dunia.
Edy mengatakan, sembilan pasien terkonfirmasi positif tersebut berasal dari satu kluster, pada RW 07 Kelurahan Kesambi. Riwayat penularannya, diduga terjadi ketika yang bersangkutan menggelar pertemuan keluarga dan kontak dengan keluarga lainnya yang asal dari luar kota.
Menurutnya, dari hasil penuturan keterangan mereka, beberapa di antara anggota keluarga tersebut, juga pernah melakukan perjalanan ke luar kota. Seperti ke Mojokerto dan Jakarta.
“Mereka ada yang memilih isolasi di rumahnya, dengan pemantauan intensif ketiga puskesmas. Tapi ketika terjadi gejala klinis yang mengkhawatirkan, segera dirujuk ke ruang isolasi di rumah sakit. Persoalannya, ketersediaan bed isolasi covid di Kota Cirebon sudah minim,” ujarnya.
Sementara itu, dengan adanya penambahan kasus yang terus-menerus dan masif, membuat Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH prihatin. Bahkan, dia berencana mulai Kamis 3 September, tidak akan banyak bekerja di kantornya. Dia akan terjun langsung setiap hari berkeliling ke seluruh penjuru Kota Cirebon untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat, meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Kondisi penyebaran covid-19 di Kota Cirebon dalam kondisi memprihatinkan, dengan peningkatan kasus positif covid setiap harinya. Untuk penanganan ini, kita tidak bisa pakai cara yang biasa-biasa saja. Harus ada cara yang extra ordinary,” ujarnya.

0 Komentar