Kota Cirebon Sasar 1.357 Peserta Tes Swab Swab

tes-swab-pasar-pagi
Pelaksanaan tes swab masal di Pasar Pagi. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

SWAB test masal di pasar tradisional kembali digelar. Kali ini giliran Pasar Pagi, Rabu (1/7). Meski sejumlah kios dan lapak pedagang ada yang tutup, namun peserta yang mengikuti skrining di sasaran tempat keramaian warga ini cukup lumayan.
Petugas pasar dan perwakilan Perumda Pasar Berintan Kota Cirebon menyisir kios dan lapak para pedagang di lantai 1 Pasar Pagi. Mereka mengimbau dengan tegas kepada para pedagang untuk mengikuti swab test, untuk tujuan kesehatan dan kelancaran berjualan. Hingga akhirnya, peserta swab test ini dapat menembus di atas 100 peserta.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Cirebon Tri Mulyaningsih MKM mengatakan ada 105 peserta yang ambil bagian di swab test masal Pasar Pagi. Para peserta bukan hanya berasal dari kalangan pedagang. Ada juga sejumlah pembeli, pegawai kios, tukang becak, petugas parkir, sopir, sekuriti, petugas pasar, dan kalangan warga lainnya yang biasa beraktivitas di pasar.
Dengan tambahan 105 peserta dari swab test masal di Pasar Pagi, Tri Mulyaningsih mencatat jika swab test yang dilakukan di Kota Cirebon di tahap pertama ini sudah mencapai 1.357 peserta. Mereka terdiri dari kalangan tenaga kesehatan (nakes), kontak tracing, pemuka agama, pelaku perjalanan, pasar, dan pusat-pusat perbelanjaan.
“Namun bukan berarti swab test masal ini selesai. Kita terus melakukan pemetaan untuk lokasi swab test masal berikutnya. Bisa juga dilakukan di lingkungan yang hasil kontak tracing pasien positif. Kuotanya masih banyak, ditargetkan sampai 1,4 persen dari sampel populasi warga Kota Cirebon,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pasar Pagi Heriyani mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan para pedagang, pegawai kios, dan para pelaku usaha di Pasar Pagi agar mereka dapat berpartisipasi mengikuti swab test. Sehingga, dari 120 target peserta swab test, peserta yang hadir hampir mendekati target.
Terkait banyaknya kios dan lapak para pedagang yang tutup, dia mengaku bukan karena para pedagang sengaja tutup untuk menghindari swab test. Menurutnya, Pasar Pagi memang punya tipologi sesuai dengan namanya. Banyak pedagang dan pembeli beraktivitas di pagi hari. Bahkan sejak pukul 02.00 pagi.

0 Komentar