Master Plan Tuntas Tahun Ini

mangrove-kejawanan-cirebon
Areal mangrove seluas kurang lebih 4 hektare di kawasan Pantai Kejawanan, Senin (10/8). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan fokus mengembangkan wisata bahari di Indonesia. Khususnya untuk destinasi wisata yang berbasis konservasi dan ekowisata. Program wisata bahari diharapkan akan dapat memberikan nilai tambah ekonomi. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Salah satu titik masuk dalam rencana tersebut adalah Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan.
Kepala PPN Kejawanan, DR Bagus Oktori Sutrisno APi MM mengatakan, ide pengembangan kawasan wisata bahari sudah direncanakan sejak lama. Akhir 2019, KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut mulai intens melakukan pertemuan untuk mematangkan program wisata bahari.
Terakhir digelar Forum Group Discussion (FGD) akhir Juli lalu, dan ditargetkan 2020 ini akan dilakukan penyusunan master plan.”Kita ingin punya konsep yang detail dan matang,” kata Bagus, kepada Radar Cirebon, Senin (10/8).
Master plan tersebut ditargetkan selesai pada Oktober hingga November mendatang. Bagus melanjutkan, wisata bahari di PPN Kejawanan akan dikembangkan dengan pola kerakyatan. Fasilitas umum akan dibangun oleh pemerintah.
Kemudian sebagian fasilitas yang dibangun tersebut bisa diserahkan kepada masyarakat dan pengelolaanya akan dilakukan bersama-sama. Sehingga wisata bahari akan menjadi obyek wisata yang murah dan terjangkau.
“Nanti masyarakat bisa mengisi tempat jualan kuliner atau tempat menjual souvenir. Dalam kondisi sekarang saja, sudah ada sekitar 50-an masyarakat yang bekerja di sini (Pantai Kejawanan),” ungkapnya.
Area yang sudah disiapkan untuk pengembangan kawasan wisata bahari kurang lebih 6 hektare. Nantinya, akan digunakan untuk wisata mangrove, wisata pantai dan juga wisata edukasi.
Fasilitas yang akan dibangun untuk wisata meliputi area trekking, panggung dan rumah yang berkaitan dengan konservasi lingkungan. Sementara untuk wisata pantai, akan meliputi fasilitas wahana permainan air dan juga tempat memancing.
“Untuk wisata edukasi nanti akan dibangun museum purbakala bahari. Banyak barang barang antik dari Laut Utara Jawa yang nantinya akan dipamerkan di sini,” ungkapnya.
Pembangunan fisik sendiri rencananya akan mulai dilakukan pada tahun 2021 mendatang. Proyek ini juga rencananya akan menjadi kolaborasi pemerintah pusat dengan pemerintah kota. Sebagian besar proyek akan di-handle oleh pemerintah pusat melalui KKP.

0 Komentar