Mengunjungi Taman Belajar di Bantaran Sungai Cikalong

Mengunjungi Taman Belajar di Bantaran Sungai Cikalong
Suasana di Tabalong, Senin sore (1/3). Banyak dikunjungi warga. Dimanfaatkan sebagai tempat untuk swafoto. FOTO: ADE GUSTIANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

“Taman belajar, bukan taman baca,” ujar kuwu setempat, Agus Rahmat. Laki-laki 52 tahun itu meluruskan yang banyak orang keliru soal Taman Belajar Cikalong (Tabalong). Berlokasi di atas tanah seluas 1,7 hektar. Termasuk bantaran sungai wilayah BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Hijau dan asri.

ADE GUSTIANA, CirebonSENIN sore (1/3) itu lumayan ramai. Tapi konon belum seberapa. “Sabtu-Minggu, waktunya kita kewalahan,” sambung Pak Kuwu tadi. Di waktu itu pengunjung membeludak. Puncaknya saat sore hari. Beragam kegiatan yang bisa dilakukan. Paling diminati -sekadar foto-foto.
Banyak disediakan spot instagramable. Terbuat dari limbah kayu yang telah melalui tangan-tangan kreatif. Seperti kotak donasi yang menyerupai tokoh kartun Spongebob itu. Warna kuning. Cerah. Atau rumah adat dari Sulawesi Tengah: Rumah Tambi. Bentuknya mengerucut ke atas. Itu juga merupakan spot utama. Digunakan untuk siswa belajar melukis. Media kanvas. Bisa juga lain-lain. Tergantung alat yang dibawa/disediakan saat itu. Pokoknya untuk belajar. Sesuai namanya.
Sisi kiri pintu utama Rumah Tambi, tepampang jadwal kegiatan di Tabalong. Senin, ada kelas tari. Berlangsung sekitar 2 jam. Dimulai pukul setengah tiga. Esok harinya kelas biola. Waktunya tak jauh berbeda dengan kelas tari.
Alat musik memang tak terlihat di Rumah Tambi kemarin itu. Tapi siswa biasa membawanya masing-masing. Tak hanya biola. Alat musik karawitan lain pada umumnya mendominasi latihan. Hingga workshop seputar lingkungan. Misalnya belajar mencangkok. Penyemaian hingga memelihara tanaman menggunakan pupuk. Semua agenda itu berlangsung setiap hari.
Masuk Tabalong gratis. Tidak ditarif. Kalau ingin memberi bisa memasukkan ke kotak donasi Spongebob tadi. Akan dipergunakan untuk keperluan taman setempat. Pun dengan parkir kendaraan. Dijaga tukang parkir. Juga tak mematok iuran. Tak bayar pun tak akan ditagih.
Tanaman di Tabalong masih baru ditanam. Sehingga belum terasa membuat teduh. Halaman sekitar ditumbuhi tumput-rumput. Juga disediakan tempat lesehan alas karpet. Pengunjung bisa memanfaatkan untuk sekadar duduk-duduk bersama keluarga.
Mau sekalian makan pun bisa. Karena ada meja di sana. Makanannya beli sendiri. Disediakan kantin, yang kemarin kebetulan sedang tidak buka. Alternatif paling aman adalah membawa atau membeli makanan itu dari luar.

0 Komentar