Pertama di Cirebon, Nonton Drama dari Dalam Mobil

Pertama di Cirebon, Nonton Drama dari Dalam Mobil
Penonton menyaksikan pementasan drama dari dalam mobil. Insert: Layar besar yang digunakan untuk menayangkan penampilan siswa-siswi. Foto: Khoirul Anwarudin/Radar Cirebon
0 Komentar

Pandemi covid-19 telah membuat segala sesuatunya dibatasi. Namun, kreativitas dapat menjadi jalan keluar dari segala keterbatasan itu. Seperti yang dilakukan oleh helatan pentas seni yang satu ini.

KHOIRUL ANWARUDIN, Kesambi
BOLEH jadi, ini yang pertama di Cirebon. Melaksanakan pentas seni, dengan penonton yang tetap berada di dalam mobil. Mereka menyaksikan dari layar besar dan sambungan audio nirkabel ke perangkat di dalam mobil.
SMP-SMA Kristen Plus Penabur Cirebon menggelar Plussians Drama Festival (PDF) 2020, Jumat malam (23/10). Adanya pandemi Covid-19 membuat penyelenggaraan festival yang digelar setiap tahun tersebut digelar secara drive in.
Pertunjukan drama tersebut diikuti oleh siswa dari kelas 8 sampai dengan kelas 12. Panitia menyediakan 2 layar di halaman sekolah yang menjadi venue pertunjukan.
Sementara para penonton, yang rata rata merupakan orang tua siswa melihat layar tersebut dari dalam mobil. Untuk audio, penonton juga dibantu dengan suara dari frekuensi radio yang bisa didengarkan langsung dari mobil mereka.
Kendati melihat penampilan anak-anak mereka dari dalam mobil, namun orang tua tampak antusias. Terbukti dengan banyaknya mobil yang terparkir di halaman sekolah.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP-SMA Kristen Plus Penabur Cirebon, Antonius Adinugroho mengatakan, PDF 2020 merupakan festival drama berbahasa Inggris yang ditampilkan oleh para siswa dari setiap kelas.
Cerita drama yang ditampilkan, kata Anton diambil dari cerita populer internasional. Beberapa cerita telah dijadikan cerita film.
Menurut Anton, pementasan drama tersebut digelar bertujuan untuk mengasah kemampuan para siswa, seperti, kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa inggris, berakting dan kepercayaan diri, serta kerja sama mereka dengan siswa lainya.
Dirinya berharap, meski ada pandemi, namun siswa tetap dapat menyalurkan karya dan kreatifitas mereka.
“Untuk kegiatan ini, kita sudah siapkan sekitar 3 bulan lalu. Sejak jauh jauh hari mereka sudah mulai melakukan editing dan recording untuk pementasan ini,” ungkapnya.
Dikatakan Anton, dalam melaksanakan pementasan tersebut, pihaknya memastikan bahwa kegiatan digelar menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Di mana kegiatan dilakukan dengan meminimalkan tatap muka.

0 Komentar