Repotnya Wanita Karir di Tengah Pandemi Covid-19

wanita-karir-di-tengah-pandemi
Maya Indriartika saat mendampingi anak belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Foto: Apridista Siti Ramdhani/Radar Cirebon
0 Komentar

Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, bukanlah menjadi hal yang mudah bagi setiap orang terutama pada wanita karir. Di tengah pembelajaran jarak jauh (PJJ), juga ada tuntutan pekerjaan, hingga urusan rumah tangga.

APRIDISTA S RAMDHANI, Cirebon
AKTIVITAS perkantoran kembali normal. Tidak ada lahi sistem bekerja dari rumah. Namun, ada kewajiban tambahan yang harus pintar-pintar diberi alokasi waktu.
Maya Indriartika salah satunya yang memiliki strategi khusus. Kondisi seperti saat ini, menuntut lebih.  Sebagai seorang wanita pekerja, dia harus melaksanakan aktivitas kantor. Tetapi sang buah hati juga perlu perhatian lebih. Terutama saat harus belajar secara virtual.
Dia dituntut untuk lebih intents mendampingi. Namun, sebagai seorang wanita berkarir, otomatis hal tersebut tidak bisa dilakukan Maya di jam kerjanya. “Mau tidak mau, situasi ini harus dihadapi,” kata Maya, saat berbincang dengan Radar Cirebon.
Kebanyakan, jam pembelajaran jarak jauh berlangsung di pagi hari. Atau tepat bersamaan dengan waktunya bekerja. Namun, ada juga tugas-tugas yang diberikan sekolah dengan pengaturan waktu lebih fleksibel.
Karenanya, salah satu strategi yang dilakukan Maya adalah tidak bekerja sampai malam. Ia mesti mengatur ritme kerja. Urusan kantor, maksimal harus tuntas sebelum petang. Kemudian pukul 18.00 dia harus sudah sampai rumah.
Ia butuh waktu lebih. Pertama untuk menerapkan protokol kesehatan. Harus meletakkan perlengakapan kerja sebelum masuk kamar, mandi, dan lainnya. Barulah ia bisa menghampiri sang anak. “Need more time. Nggak bisa langsung megang anak. Jadi perlu waktu lebih. Makanya saya membatasi jam kerja,” ungkapnya.
Tuntas bersih-bersih, Maya baru berkomunikasi mengenai tugas sekolah. Apa yang dipelajari dan tugas apa yang belum bisa dikerjakan, dan bantuan apa yang dibutuhkan. Tak lupa ia juga selalu mengontrol daily/weekly report dari sekolah.
“Anak saya di SPB (Sekolah Pelita Bangsa). Ini selalu dilaporkan mata pelajatan apa saja yang sedang dipelajari dan akan dikerjakan minggu ini dan selanjutnya. Itu selalu yang saya cek untuk mendampingi anak memahami materi,” paparnya.
Meski tak mengalami kendala yang berat, namun menurut Maya yang menjadi tantangan adalah membagi waktu. Ia harus tepat waktu sampai ke rumah dan mendampingi anak belajar di malam hari.

0 Komentar