Tak PSBB Lagi, Azis Minta RT-RW Lakukan Pengetatan

kebon-baru-lockdown-kasus-positif-corona
Jalan menuju RW 02 Kebon Baru ditutup karena pemberlakuan PSBM. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

MESKIPUN ada lonjakan angka kasus positif Covid-19, Pemkot Cirebon memastikan tidak akan menerapkan kembali PSBB seperti sebelumnya. PSBB dirasakan cukup merepotkan para pelaku ekonomi. Masyarakat juga terimbas dampaknya.
Walikota Cirebon Drs Nashrudin Azis SH mengatakan pengetatan hanya berskala mikro. Dilakukan pada kawasan-kawasan yang di dalamnya masih terdapat warga terkonfirmasi positif covid-19. Dalam hal ini, 13 kasus positif aktif di Kota Cirebon saat ini tersebar di 2 kecamatan dan 4 kelurahan.
Di antaranya di Kecamatan Kejaksan, Kelurahan Kejaksan ada 6 orang warga, Kelurahan Kebonbaru ada 3 orang, dan Kelurahan Sukapura ada 1 orang. Sedangkan di Kecamatan Kesambi terdapat pada Kelurahan Sunyaragi 3 Orang.
“Saya minta kepada pemerintahan tingkat RT dan RW, kelurahan dan kecamatan, lakukan pengetatan, melokalisir, mengkarantina secara khusus di kawasan yang memiliki kasus. Dengan tetap memperhatikan kebutuhan-kebutuhan di daerah itu,” ujar Azis kepada wartawan, Kamis (2/7).
MESIN PCR SEMPAT RUSAK
Sementara itu, proses pengujian ratusan sampel swab dari para peserta swab tes masal di Kota Cirebon sempat terhambat. Itu karena mesin RT-PCR Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSD) Gunung Jati sempat mengalami hambatan. Mesin yang diadakan senilai Rp5,8 miliar itu sempat rusak.
Direktur RSD Gunung Jati dr Ismail Jamaludin SpOT mengakui beberapa hari lalu mesin tersebut sempat mengalami masalah. Tapi untungnya, kata Ismail, pada saat rusak tidak ada sampel swab yang memerlukan pengujian segera.
“Rusaknya itu Minggu atau Senin gitu. Kerusakanya saya juga nggak tahu pada bagian mana, karena bukan ahlinya. Tapi, kata supplier sih pada bagian untuk ekstraksinya. Macet atau gimana,” ujar Ismail kepada wartawan kemarin (2/7).
Ia memperkirakan penyebab terjadinya kerusakan mesin lantaran pengoperasiannya beberapa waktu terakhir ini sedang intens seiring berjalannya proses swab test masal di Kota Cirebon. “Jadi memang pengoperasiannya sedang kebut-kebutnya. Sampel yang masuk untuk diuji sedang banyak-banyaknya. Jadi mungkin error atau kenapa itu mesinnya,” tutur Ismail.
Beruntung, mesin pengujian RT-PCR yang baru datang sekitar sebulan lalu itu masih dalam tanggung jawab dan perawatan pihak supplier. Sehingga, pada Senin sore (29/6) supplier langsung ke RSD Gunung Jati untuk memberikan back up mesin yang baru.

0 Komentar